KORANPALPOS.COM - Sungai Musi, yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, merupakan salah satu sungai terbesar dan terpenting di Pulau Sumatera.
Dengan panjang sekitar 750 kilometer dan lebar yang bervariasi, mulai dari 300 meter hingga 2,1 kilometer, Sungai Musi tidak hanya memegang peran penting dalam konteks geografis.
Tetapi juga dalam sejarah dan perkembangan kebudayaan di Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang.
BACA JUGA:Asal Usul Marga Rimba Asam di Banyuasin : Legenda Puyang Tulis dan Puyang Batik di Tanah Sumatera !
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Puyang Tegeri : Cikal Bakal Kota Prabumulih !
Sungai ini membelah Kota Palembang menjadi dua bagian: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan, menjadikannya sebagai ikon yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Palembang.
Nama Sungai Musi diyakini berasal dari bahasa Cina kuno, di mana awalnya disebut sebagai Sungai Mu Ci.
Dalam bahasa Cina, Mu Ci berarti ayam betina, yang mengacu pada nama seorang dewi.
BACA JUGA:Mengapa Prabumulih Dijuluki Kota Nanas: Padahal Bukan Penghasil Nanas Terbesar di Sumatera Selatan !
Dewi Mu Ci, dalam kepercayaan masyarakat Cina kuno, adalah sosok dewi ayam betina yang dipercaya mampu membawa keberuntungan.
Seiring berjalannya waktu, penyebutan Mu Ci mengalami perubahan menjadi Musi, hingga akhirnya menjadi nama yang dikenal saat ini.
Pengaruh kebudayaan Cina yang mendalam pada masa itu tidak terlepas dari aktivitas perdagangan yang terjadi di sepanjang Sungai Musi.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Prabumulih : Warisan Puyang Tageri yang Terlupakan !
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Tanjung Enim : Kota Kecil dengan Sejarah Pertambangan Batu Bara yang Panjang !