Pemprov Sumsel Dukung Petani Lokal, Sumsel Tuan Rumah GPTPN

Gubernur Deru menegaskan jika Sumsel tuan rumah Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional-Foto : ANTARA-
KORANPALPOS.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menjadi tuan rumah Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional (GPTPN) ke-10 yang digelar di Jakabaring Sport City, Palembang, 13-15 September 2025.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Sabtu (13/09/2025), mengatakan program itu sebagai bagian dari upaya untuk mendukung petani lokal dalam meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan nasional, serta memperkuat sistem perbenihan nasional dalam mendukung target swasembada pangan.
"Ini merupakan upaya untuk memfasilitasi kerja sama produksi benih dan pemanfaatan teknologi budidaya padi pada lahan rawa terutama di Sumsel," katanya.
BACA JUGA:Sumsel Raih Apresiasi Kementan Lewat Inovasi Padi Apung dan Mandiri Benih
BACA JUGA: Tol Palembang–Betung Segera Rampung, KSP dan Pemprov Sumsel Sepakat Percepat Pembangunan
Deru mengatakan kebutuhan benih di Sumsel sekitar 27.000 ton per tahun. Namun, Sumsel baru mampu memenuhi sekitar 8.000 ton saja.
"Produktivitas pertanian tidak hanya bergantung pada luas lahan, tetapi juga pada kualitas input terutama benih unggul yang bersertifikat," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumsel, Bambang Pramono mengatakan Gebyar Perbenihan Nasional kali ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan dua inovasi utama yang dikembangkan Sumsel.
BACA JUGA:Fenomena Langka ! Warga Sumsel Bisa Saksikan Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
BACA JUGA:Sumsel United Siap Tempur, Seluruh Pemain dalam Kondisi Prima Jelang Liga 2 Championship 2025
Inovasi tersebut adalah teknologi padi apung untuk mengatasi tantangan budidaya di lahan rawa tergenang, serta peluncuran Gerakan Sumsel Mandiri Benih Padi yang ditargetkan tuntas pada tahun 2029.
“Padi apung ini sangat relevan karena sekitar 73 persen lahan pertanian di Sumsel adalah lahan rawa yang sulit ditanami saat musim hujan. Dengan teknologi ini, lahan yang tergenang pun tetap bisa dimanfaatkan,” katanya.
Ia menjelaskan jika gerakan kemandirian benih padi akan mulai diimplementasikan pada 2026 dengan menyalurkan bantuan benih untuk 200 ribu hektare lahan.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Kembangkan Rumah Tahfidz untuk Entaskan Buta Aksara Al Quran