Ini terjadi karena aset-aset tersebut cenderung lebih stabil dan kurang terpengaruh oleh ketidakpastian global.
Dalam kasus ketegangan di Timur Tengah, aksi safe haven ini membuat permintaan terhadap dolar AS meningkat, sehingga menekan mata uang-mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Indeks saham di AS dan Eropa yang turun tajam juga mencerminkan kekhawatiran investor global terhadap dampak lebih lanjut dari konflik ini.
Namun, tidak semua pasar merespons dengan pesimisme.
Sebagian besar indeks pasar saham Asia justru bergerak positif, dengan beberapa mata uang regional mengalami penguatan terhadap dolar AS.
Ini menunjukkan bahwa meskipun sentimen global cenderung negatif, ada optimisme bahwa dampak dari ketegangan geopolitik tersebut mungkin bersifat sementara dan terbatas pada kawasan Timur Tengah.
Ariston memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah akan terus dipengaruhi oleh perkembangan situasi di Timur Tengah.
Jika ketegangan terus meningkat, pelemahan rupiah bisa berlanjut dan mendekati level Rp15.250 per dolar AS.
Namun, jika konflik mereda dan risiko geopolitik menurun, rupiah memiliki potensi untuk kembali menguat menuju level Rp15.180 per dolar AS.
"Pasar akan sangat memperhatikan perkembangan di Timur Tengah. Jika ketegangan semakin mereda, kita bisa melihat sedikit stabilitas di pasar dan rupiah mungkin menguat kembali," tambah Ariston.
Selain itu, kebijakan dari Bank Indonesia juga akan berperan penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
BI diperkirakan akan terus melakukan intervensi di pasar untuk mencegah pelemahan yang terlalu tajam, terutama jika situasi global terus memburuk.
Pemerintah Indonesia, melalui Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, terus berusaha menjaga stabilitas makroekonomi di tengah tantangan global.
Bank Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, termasuk intervensi di pasar valas dan pembelian obligasi negara.
Selain itu, pemerintah juga mendorong diversifikasi sumber pembiayaan untuk mengurangi ketergantungan pada aliran modal asing yang dapat berubah-ubah akibat ketegangan global.
Penguatan cadangan devisa dan peningkatan ekspor juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menghadapi pelemahan rupiah.