"Halte bus yang rusak menciptakan kesan ku-rangnya perhatian terhadap kebutuhan warga dan dapat merugikan sektor pariwisata," tambahnya.
Selain itu, Taufik merinci bahwa fasilitas publik yang buruk dapat merugikan perekonomian lokal dan kesejahteraan warga.
"Ketidaknyamanan dalam penggunaan transportasi umum dapat mengurangi mobilitas masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi lokal," jelasnya.
Taufik Anwar memandang perlunya tindakan cepat dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
"Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus pada pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur kota. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan dan keberlanjutan kota Palembang," tandasnya.
Dengan analisis mendalamnya, Taufik berharap bah-wa tanggapannya dapat menjadi pemacu untuk pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah-langkah konkrit guna memulihkan kondisi halte bus Transmusi dan menjaga kualitas lingkungan perkotaan yang baik bagi semua warga Palembang.
Sementara itu, Pemerintah Kota Palembang mengam-bil langkah mengajak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam program perbaikan halte bus yang rusak di ko-ta itu.
Mulai tahun 2023 ini secara bertahap Pemkot Palem-bang memperbaiki halte bus yang mengalami kerusa-kan parah sebagai upaya peningkatan fasilitas publik dan memperindah wajah kota.
'Sekarang ini sudah banyak halte yang mengalami ke-rusakan, namun karena keterbatasan dana dilakukan perbaikan secara bertahap dengan prioritas yang kondisi kerusakannya sangat parah dan tidak layak untuk digunakan masyarakat saat menunggu me-manfaatkan pelayanan jasa angkutan umum," kata Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Selasa (24/10).
Dia menjelaskan, kota ini memiliki 249 halte bus, se-bagian besar kondisinya mulai mengalami kerusakan dengan tingkat ringan hingga berat.
Halte yang mengalami kerusakan berat sekarang ini sedang dilakukan pendataan untuk dimasukkan da-lam program perbaikan prioritas.
"Perbaikan dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran dana yang tersedia, namun tidak menutup kemungkinan perbaikannya bisa dilakukan pihak ke-tiga," ujarnya.
Jika ada pihak perusahaan atau lainnya yang ingin berpartisipasi memperbaiki halte bus, pihaknya menyambut baik dan akan memberikan kesempatan membuat disainnya serta memasang logo perusahaan atau pihak yang melakukan perbaikan.
Perbaikan halte sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa angkutan umum itu, membu-tuhkan waktu lama dan menyedot anggaran yang cukup besar.
Untuk mempercepat mengatasi masalah kerusakan halte bus di kota ini, pihaknya mengharapkan dukungan pihak ketiga, kata Ratu Dewa.***