PALEMBANG - Kota Palembang kini dihadapkan pada krisis serius dalam infrastruktur transportasi umumnya, dengan ratusan halte bus Transmusi yang mengalami kerusa-kan serius.
Dari catatan Pemkot Palembang, dari 249 halte bus transmusi, sebagian besar mengalami rusak baik ringan menengah maupun rusak berat.
Kondisi ini tidak hanya menimbulkan ketidaknya-manan bagi para pengguna jasa, tetapi juga menyorot ketidakseimbangan dalam pemeliharaan fasilitas pub-lik yang vital.
Pemandangan halte bus Transmusi yang rusak parah kini menjadi pemandangan umum di berbagai pen-juru kota.
BACA JUGA:Pemkot Bantu Telur dan Susu untuk Atasi Stunting
BACA JUGA:Jelang Angkutan Nataru, Ayo Cek Kelaikan Kendaraan Umum !
Bangku yang patah, atap yang bocor, dan struktur yang retak menggambarkan ketidakpedulian terhadap fasilitas yang seharusnya memberikan layanan yang nyaman bagi masyarakat.
Pengguna jasa angkutan umum merasakan dampak langsung dari kondisi ini, dengan keluhan tentang ketidaknyamanan selama menunggu di halte yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman.
"Halte yang rusak membuat pengalaman menunggu semakin tidak menyenangkan.
Tidak ada tempat berteduh, dan banyak bangku yang sudah tidak layak pakai," ungkap Relly, warga Kemuning Kota Palembang yang mengaku sering menggunakan jasa transmusi, Kamis (14/12).
BACA JUGA:Dilarang Gunakan Atribut Kedinasan, Ada Sanksinya Lho !
BACA JUGA:Peserta Tes CPNS Kemenkumham Jalani Tes Kesamaptaan
Keluhan warga Palembang semakin berkembang ter-hadap kondisi memburuknya berbagai halte bus Transmusi, yang mendorong seruan mendesak kepa-da pemerintah kota.
Sistem transportasi umum yang dulu menjadi kebanggaan kini tercoreng oleh kondisi memprihatinkan halte bus, merugikan ribuan warga yang bergantung pada moda transportasi ini.
Imah, halte yang sudah memang perlu di perbaiki, ta-pi titik tertentu saja karena banyak yang ramai di-tunggu oleh penumpang.