Selain petir, potensi banjir lokal juga meningkat seiring dengan intensitas hujan lebat di beberapa wilayah Sumatera Selatan.
Sinta menjelaskan bahwa drainase yang tersumbat atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan genangan air, yang berpotensi menjadi banjir lokal.
“Genangan air yang terjadi karena hujan lebat bisa cepat berubah menjadi banjir lokal, terutama di daerah yang memiliki sistem drainase yang kurang baik. Oleh karena itu, warga harus membersihkan saluran air di sekitar tempat tinggal mereka untuk mengurangi risiko banjir,” sarannya.
BMKG menyarankan warga untuk mulai bersiap menghadapi musim hujan dengan membersihkan lingkungan sekitar dan menjaga kelancaran drainase.
Langkah ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya genangan air yang bisa berubah menjadi banjir.
BMKG menekankan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem selama pancaroba.
Warga diharapkan dapat terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG melalui berbagai kanal resmi, seperti situs web, aplikasi mobile, maupun media sosial BMKG.
Selain itu, BMKG juga mengimbau agar masyarakat segera melaporkan kondisi cuaca ekstrem, seperti angin kencang, hujan lebat, atau pohon tumbang, kepada pihak berwenang, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah masing-masing.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat tindakan antisipasi dan mitigasi dampak dari cuaca ekstrem.
“Kami berharap masyarakat terus memantau informasi cuaca dari BMKG dan segera melaporkan jika terjadi kondisi ekstrem, seperti puting beliung atau pohon tumbang. Dengan kerjasama yang baik antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat, kita bisa meminimalisir dampak buruk dari cuaca ekstrem ini,” tutup Sinta.
Menghadapi cuaca ekstrem di masa pancaroba, BMKG juga telah berkoordinasi dengan BPBD di seluruh wilayah Sumatera Selatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Posko siaga bencana telah didirikan di beberapa daerah yang rentan terhadap bencana akibat cuaca ekstrem, seperti banjir dan longsor.
BMKG bersama BPBD juga melakukan simulasi tanggap darurat untuk meningkatkan kemampuan personel dalam merespons bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.
Sinta menegaskan bahwa sinergi antara BMKG, BPBD, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keselamatan warga di musim pancaroba ini.
Dengan peringatan dini dan kesiapsiagaan yang ditingkatkan, BMKG berharap dampak dari cuaca ekstrem selama pancaroba dapat diminimalisir, sehingga masyarakat Sumatera Selatan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman.