7. Menghindari diabetes dan batu empedu: Jali membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan produksi insulin, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes.
Selain itu, serat dalam jali juga membantu mencegah pembentukan batu empedu.
8. Anti penuaan: Kandungan selenium dalam jali dapat membantu memperbaiki produksi kolagen dalam kulit, menjaga elastisitas dan kecerahan kulit.
Ini menjadikan jali sebagai salah satu makanan yang baik untuk menjaga penampilan.
9. Menghilangkan racun: Jali juga memiliki kemampuan untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Senyawa anti-inflamasi dan fenolik dalam jali membantu menyaring racun, termasuk nikotin bagi perokok pasif, sehingga menjaga kesehatan ginjal dan sistem pencernaan.
Pengolahan dan pemanfaatan jali
Di Indonesia, jali biasanya diolah menjadi berbagai makanan tradisional.
Di beberapa daerah, jali diolah menjadi bubur yang sering disajikan sebagai sarapan.
Dalam proses fermentasi, jali dapat diubah menjadi tape yang manis dan lezat.
Selain itu, jali juga dapat digunakan dalam pembuatan dodol, camilan manis yang terkenal.
Dengan banyaknya manfaat dan cara pengolahan jali, sudah seharusnya masyarakat lebih mengenal dan mengapresiasi tanaman ini.
Selain menjadi sumber makanan yang bergizi, jali juga dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.*