JAKARTA, KORANPALPOS.COM - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menanggapi fenomena kotak kosong dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi usai kunjungannya ke Pasar Soponyono, Surabaya, pada Jumat pagi.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta melalui jaringan Sekretariat Presiden, Jokowi menjelaskan bahwa dari lebih dari 500 pilkada yang dilaksanakan tahun ini.
BACA JUGA:Dilaporkan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN : Begini Tanggapan Pj. Sekda OKI !
BACA JUGA:Bawaslu Periksa Sekda dan 4 Pejabat OKU : Terkait Netralitas ASN di Pilkada 2024
Terdapat 41 daerah yang menghadapi situasi di mana kotak kosong menjadi salah satu opsi yang tersedia bagi pemilih.
Presiden Jokowi menambahkan bahwa fenomena kotak kosong ini mencerminkan kenyataan demokrasi di berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari kabupaten, kota, hingga provinsi di Indonesia.
"Meskipun ada tantangan dalam proses demokrasi, hal ini merupakan bagian dari mekanisme yang harus diterima untuk memastikan sistem demokrasi tetap berjalan secara sehat," ujar Jokowi.
BACA JUGA:Jaga Zero Konflik: Penjabat Kepala Daerah Diminta Netral dalam Pilkada se-Sumatera Selatan 2024 !
Fenomena kotak kosong muncul ketika tidak ada calon kepala daerah yang memenuhi syarat atau tidak ada partai politik yang mengusulkan kandidat dalam pilkada di daerah tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat kekurangan dalam pendaftaran calon, prinsip dasar demokrasi tetap dihormati.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, terdapat 41 daerah yang hanya memiliki satu bakal pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024.
BACA JUGA:4 Caleg DPRD Sumsel Terpilih 2024-2029 Mengundurkan Diri : Ada Apa ?
BACA JUGA:Banyaknya Calon Tunggal Pilkada karena Kos Politik Tinggi