BPBD OKU Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem
Pemkab OKU menyiapkan peralatan penanggulangan bencana alam.-foto:dokumen palpos-
KORANPALPOS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengimbau warga di wilayah itu untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak bencana banjir dan tanah longsor.
Kepala BPBD OKU Januar Efendi, Jumat (21/11) mengatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasi pihaknya bersama BMKG menyebutkan bahwa hujan yang terjadi di wilayah setempat sejak beberapa hari terakhir disebabkan adanya peningkatan aktivitas pada Gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby Ekuatorial yang aktif melintasi wilayah Sumatera Selatan.
Aktivitas gelombang ini berperan signifikan dalam meningkatkan suplai massa udara basah dan memicu pembentukan awan hujan.
BACA JUGA:Wujudkan Palembang Berdaya Palembang Sejahtera, Dinas Perikanan Berikan Bantuan Paket Budikdamber
BACA JUGA:Gebyar UMKM & Job Fair Membara 2025 Resmi Dibuka, Ribuan Peluang Kerja Hadir di Muara Enim
Selain itu, kata dia, juga teridentifikasi adanya area konvergensi (pertemuan massa udara) atau belokan angin di sekitar Sumatera Bagian Selatan yang menyebabkan massa udara berkumpul dan dipaksa naik secara vertikal (updraft), sehingga mempercepat pertumbuhan awan konvektif (awan hujan ekstrem/cumulonimbus).
Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana banjir dan tanah longsor supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
"Terutama masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Ogan harus lebih waspada karena banjir dan longsor dapat terjadi kapan saja," tegasnya.
BACA JUGA:Asta Cita Jadi Fokus: Kodim 0402/OKI-OI Kumpulkan Aparat Pemerintah dalam Komsos Strategis
BACA JUGA:OKU Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir dan Longsor, 647 Personel Satgas Disiagakan
Sebagai upaya penanggulangan bencana, pihaknya telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor menghadapi musim hujan tahun ini sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan bencana alam sedini mungkin.
Dalam penetapan status pihaknya meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.
Sebanyak 647 personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.