Pohon yang dianggap sebagai tanaman langka ini menghasilkan buah yang berbentuk bulat, bergerombol, dengan warna hijau saat muda dan berubah merah ketika matang.
Buah ini memiliki rasa hambar dan sulit diolah, sehingga tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Gaea Alexa Sulthana dan rekannya, Bylqhiz Ghanisah Bustomi, memutuskan untuk meneliti buah Loa setelah melihat banyak buah tersebut yang terbuang percuma di sekitar daerah Petirtaan Watugede.
BACA JUGA:6 Khasiat Daun Tapak Liman Bagi Kesehatan, Nomor 5 Cocok untuk Musim Penghujan !
BACA JUGA:Wow! Ini Dia Manfaat Daun Kersen yang Tak Diketahui, Manis Buahnya Manis Khasiatnya
Mereka berdua merasa tertarik untuk menggali potensi buah ini yang selama ini diabaikan.
Penelitian tersebut berlangsung selama satu bulan, di mana ekstrak buah Loa diuji di laboratorium untuk mengevaluasi kandungannya.
Hasilnya menunjukkan bahwa buah Loa mengandung senyawa antioksidan yang tinggi, yang dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas penyebab hipertensi.
Kandungan senyawa seperti triterpenoid, fenolik, flavonoid, alkaloid, tannin, dan saponin ditemukan memiliki potensi besar dalam menghambat proses pengapuran pembuluh darah.
"Melalui uji laboratorium, kami menemukan bahwa ekstrak metanol dari buah Loa memiliki nilai IC50 sebesar 69,05 µg/ml, yang tergolong kuat dalam menangkal radikal bebas," tambah Bylqhiz.
Penelitian ini berfokus pada mekanisme ACE Inhibitor, yang telah dikenal dalam dunia medis sebagai salah satu metode paling efektif dalam menurunkan tekanan darah.
ACE Inhibitor bekerja dengan menghalangi enzim yang bertanggung jawab atas produksi hormon angiotensin II, yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Dengan menurunkan aktivitas enzim tersebut, tekanan darah dapat dikontrol lebih baik, sehingga risiko komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal dapat diminimalkan.
Senyawa yang ditemukan dalam buah Loa diyakini mampu berfungsi sebagai ACE Inhibitor, yang berarti buah ini memiliki potensi besar sebagai bahan alami untuk pengobatan hipertensi.
"Enzim yang dihasilkan oleh mekanisme ACE Inhibitor juga membantu mencegah kerusakan ginjal dengan cara mengurangi tekanan darah di pembuluh darah ginjal," jelas Gaea lebih lanjut.
Penelitian ini juga menggunakan teknik molecular docking, sebuah teknik komputasi yang digunakan untuk memprediksi interaksi antara dua atau lebih molekul.