Teknik ini sering digunakan dalam desain obat-obatan untuk menemukan senyawa yang paling efektif.
Guru pembimbing penelitian ini, Wila Azaria, menjelaskan bahwa temuan siswa MAN 2 Kota Malang ini masih berada pada tahap awal dan belum diolah menjadi produk yang siap untuk dikonsumsi.
Namun, temuan ini sudah mendapatkan perhatian dan apresiasi yang tinggi. Bahkan, hasil penelitian ini telah mendapatkan Surat Pencatatan Penciptaan dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
“Untuk menjadikannya obat yang siap pakai, tentu masih diperlukan proses lanjutan, termasuk penambahan pelarut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan pengujian lebih mendalam menggunakan high-performance liquid chromatography (HPLC) dan uji in vivo pada organisme hidup seperti hewan atau manusia,” ungkap Wila.
Selain itu, Wila menambahkan bahwa penelitian ini memberikan harapan baru dalam pencarian bahan alami untuk menangani penyakit hipertensi yang menjadi masalah serius di Indonesia.
Dengan prevalensi hipertensi yang terus meningkat, penggunaan bahan alami seperti buah Loa bisa menjadi alternatif yang lebih aman dan terjangkau dibandingkan dengan obat-obatan kimia.
Expo Myres 2024 di Ternate adalah ajang bergengsi bagi para siswa madrasah di seluruh Indonesia untuk memamerkan karya ilmiah mereka.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang digelar oleh Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Kegiatan Myres 2024 ini diikuti oleh para peneliti muda dari berbagai madrasah di Indonesia yang mempersembahkan hasil penelitian mereka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Selain memperkenalkan temuan-temuan inovatif, acara ini juga bertujuan untuk memacu kreativitas dan kecintaan siswa terhadap dunia riset dan sains.
Dalam ajang tersebut, Gaea Alexa Sulthana dan Bylqhiz Ghanisah Bustomi berhasil memukau para juri dengan penelitian mereka yang berpotensi memberikan solusi bagi masalah kesehatan yang serius di Indonesia.
Karya ilmiah mereka diakui sebagai salah satu penelitian yang paling menjanjikan dalam ajang tersebut.
Meskipun penelitian ini baru pada tahap awal, potensi buah Loa sebagai pengobatan alami untuk hipertensi tidak bisa diabaikan.
Penelitian lanjutan dan pengujian yang lebih mendalam akan diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan buah ini sebagai bahan pengobatan.
Namun, penemuan ini sudah membuka pintu bagi eksplorasi lebih lanjut terhadap bahan-bahan alami yang selama ini mungkin belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan dukungan dari lembaga penelitian dan instansi terkait, penelitian buah Loa ini dapat terus berkembang dan diharapkan suatu hari nanti menjadi solusi alami yang efektif untuk mengatasi hipertensi.