Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, namun Israel tetap melanjutkan operasi militer yang dianggap brutal dan tidak proporsional.
Pengadilan Internasional bahkan telah menuduh Israel melakukan genosida, dan memerintahkan penghentian segera operasi militer di kota Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum kota itu diserbu pada 6 Mei.
Namun, di tengah kecaman dan tuntutan internasional, konflik tetap berlanjut.
Warga Gaza, seperti keluarga Mohammad, terus menjadi korban dari kekerasan yang tak berkesudahan.
Banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarga mereka, meninggalkan luka yang mendalam dan trauma yang sulit disembuhkan.
Masa depan Gaza tampak semakin suram di tengah perang yang terus berkecamuk.
Wilayah ini telah menjadi medan perang yang tak kunjung reda, dengan kehancuran yang semakin meluas dan korban jiwa yang terus bertambah.
Bagi warga Gaza, harapan untuk perdamaian dan kehidupan yang lebih baik semakin jauh dari kenyataan.
Kisah tragis Mohammad dan keluarganya adalah cerminan dari penderitaan yang dialami oleh ribuan warga Palestina lainnya.
Di balik statistik dan laporan berita, terdapat kisah-kisah manusiawi tentang keluarga yang hancur, mimpi yang pupus, dan kehidupan yang berakhir terlalu cepat.
Kematian Aysel dan Asser adalah pengingat yang menyakitkan akan harga yang harus dibayar oleh warga sipil dalam konflik yang tak kunjung usai ini.
Di tengah situasi yang semakin memburuk di Gaza, seruan untuk perdamaian dan keadilan semakin nyaring disuarakan oleh berbagai pihak.
Organisasi hak asasi manusia, pemerintah, dan masyarakat sipil di seluruh dunia mendesak adanya upaya internasional yang lebih kuat untuk menghentikan kekerasan dan memulihkan hak-hak dasar warga Palestina.
Namun, jalan menuju perdamaian tidaklah mudah. Konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini telah menimbulkan luka yang dalam di kedua belah pihak.
Proses perdamaian yang berulang kali gagal, ditambah dengan tindakan kekerasan yang terus berlanjut, membuat banyak pihak skeptis akan kemungkinan tercapainya solusi yang adil dan permanen.
Di tengah semua kesedihan dan penderitaan, warga Gaza tetap mencoba untuk bertahan dan melanjutkan hidup.