BACA JUGA:Ini Dia 12 Manfaat Kulit Sapi Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Sayur Kangkung Dapat Menyehatkan Mata dan Jantung
"Kalau fisik maka harus dicek fisiknya, salah satunya usia (ibu) harus di atas 20 tahun, kemudian jarak anaknya lebih dari tiga tahun, kemudian dia juga secara fisik normal semua, termasuk berat badannya normal, hemoglobin-nya normal, terhindar dari penyakit-penyakit kayak HIV, sifilis, dan hepatitis," dokter Ulul menjelaskan.
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu menyampaikan pentingnya pemeriksaan untuk mendeteksi dan menangani sejak dini masalah kesehatan pada calon ibu.
"Ketika di awal memang ada masalah maka harus dikoreksi. Misalnya dia punya Hb (hemoglobin) rendah, dikoreksi dulu Hb-nya baru dia boleh hamil. Kemudian dia punya masalah gula misalnya, gulanya dikoreksi dulu maka baru dia boleh hamil," katanya.
Dokter Ulul menyampaikan bahwa calon ibu juga mesti dipastikan siap secara mental sebelum memutuskan untuk memiliki anak.
Menurut dia, pernikahan yang dilaksanakan pada usia matang dan keluarga yang harmonis berpengaruh baik pada kesehatan mental calon ibu.
Selanjutnya, selama kehamilan ibu harus menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.
Menurut anjuran dari Kementerian Kesehatan, ibu hamil selama sembilan bulan harus menjalani pemeriksaan minimal enam kali, termasuk dua kali pemeriksaan menggunakan USG oleh dokter.
"Prinsipnya adalah, untuk bisa melahirkan bayi yang sehat itu enggak instan. Jadi, enggak ada ibu-ibu hamil kemudian tanpa kontrol tiba-tiba anaknya sehat, itu enggak mungkin," demikian dr. Ulul Albab, Sp.OG. (ant)