Pola Asuh Orang Tua Bisa Pengaruhi Kebiasaan Makan Anak

Selasa 30 Jul 2024 - 21:30 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

KESEHATAN, KORANPALPOS.COM - Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua bisa mempengaruhi kebiasaan makan anak, termasuk mendorong anak untuk memilih-milih makanan.

Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Ulul Albab, Sp.OG, apabila orang tua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu dan menghindari jenis makanan yang lain.

"Itu yang membuat akhirnya anak ini memilih apa yang dia sukai karena orang tuanya memberikan apa yang dia sukai. Padahal apa yang disukai anak-anak itu belum tentu itu yang benar," katanya seusai acara konferensi pers tentang kampanye makan sehat di Jakarta Pusat pada Selasa.

BACA JUGA:Bawang Putih Mentah Ternyata Dapat Mencegah Penyakit Alzheimer dan Demensia

BACA JUGA:Tak Hanya Menyedapkan Masakan, Bawang Merah Juga Dapat Menyehatkan Mata dan Menyembuhkan Luka

Dokter Ulul mengemukakan bahwa kebiasaan orang tua tidak memberikan makanan yang tidak disukai anak karena tidak ingin anak jadi rewel juga bisa membuat anak suka pilih-pilih makanan.

"Kalau anak enggak pernah merasakan yang namanya telur, atau terpatri bahwa anak itu makan telur rasanya enggak enak, persepsi dia pasti akan negatif terhadap telur, sehingga akan pilih-pilih (makanan)," kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu.

Dokter Ulul mendorong para orang tua untuk mengenalkan beragam jenis makanan kepada anak sejak dini serta menyajikan makanan dengan tampilan menarik agar anak-anak mau mengonsumsi aneka makanan.

"Walaupun sebenarnya makanannya sama, tapi karena ada variasi, kemudian ada inovasi, anaknya merasa bahwa itu menarik, dan packaging itu penting buat anak-anak, bukan hanya rasa," katanya.

BACA JUGA:Daun Asam Jawa Ternyata Dapat Meningkatkan Produksi ASI

BACA JUGA:Manfaat dan Potensi Ekonomi Buah Lontar di Indonesia

Dia menyampaikan bahwa perilaku pilih-pilih makanan pada anak dapat dicegah dengan menerapkan pola asuh yang tepat.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan menekankan pentingnya calon ibu mempersiapkan kehamilan sebaik mungkin agar bayi bisa terlahir dalam keadaan sehat. 

"Kita bicara ibu hamil itu persiapannya bukan pas hamil sebenarnya. Supaya anaknya nanti sehat, itu (persiapannya) sebelum dia hamil," kata dr. Ulul Albab, Sp.OG seusai konferensi pers di Jakarta Pusat pada Selasa.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu menjelaskan bahwa persiapan kehamilan mencakup aspek fisik dan mental.

Kategori :