Kenaikan harga komoditas dapat memperkuat rupiah, sementara penurunan harga dapat melemahkannya.
4. Sentimen Pasar
Sentimen pasar global terhadap risiko dan ketidakpastian politik atau ekonomi juga mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Ketidakpastian global seringkali mendorong investor untuk mengalihkan dananya ke aset safe haven seperti dolar AS, sehingga melemahkan rupiah.
5. Kondisi Politik dan Ekonomi Domestik
Stabilitas politik dan kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah Indonesia juga mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Kebijakan yang pro-investasi dan stabilitas politik yang terjaga dapat memperkuat rupiah.
Melihat perkembangan terkini, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap fluktuatif mengikuti dinamika ekonomi global dan kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral utama dunia.
Dalam jangka pendek, keputusan The Fed terkait suku bunga dan data inflasi AS akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.
Selain itu, kinerja ekonomi domestik juga akan menjadi faktor penting. Pemerintah Indonesia diharapkan terus menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Upaya menjaga inflasi tetap rendah dan meningkatkan cadangan devisa juga akan membantu memperkuat nilai tukar rupiah ke depan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berbalik melemah pada perdagangan Selasa di tengah pasar yang menantikan rilis sejumlah data ekonomi global penting.
Kenaikan indeks dolar AS serta ketidakpastian kebijakan moneter global menjadi faktor utama yang mempengaruhi pelemahan rupiah.
Pasar akan terus memantau perkembangan kebijakan moneter dan data ekonomi yang akan dirilis pekan ini untuk menentukan arah pergerakan nilai tukar rupiah selanjutnya.***