Tuangkan satu lapisan adonan ke dalam loyang dan kukus selama 5-7 menit hingga setengah matang.
Setelah itu, tuangkan lapisan berikutnya dengan warna berbeda dan kukus kembali.
Ulangi proses ini hingga semua adonan habis dan semua lapisan matang sempurna.
Penyajian: Setelah semua lapisan matang, keluarkan kue dari kukusan dan biarkan dingin.
Potong-potong kue sesuai selera dan sajikan.
Meskipun kue lapis tradisional menggunakan tepung beras dan tepung tapioka, ada banyak variasi kue lapis yang berkembang seiring waktu. Beberapa variasi populer antara lain:
Kue Lapis Legit: Versi lain dari kue lapis yang menggunakan banyak telur dan mentega sehingga menghasilkan tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih kaya.
Kue ini juga dikenal dengan nama "spekkoek".
Kue Lapis Sagu: Menggunakan sagu sebagai bahan utama, kue lapis ini memiliki tekstur yang lebih kenyal dan rasa yang sedikit berbeda dari kue lapis tepung beras.
Kue Lapis Surabaya: Kue ini terdiri dari tiga lapisan dengan dua lapisan berwarna kuning dan satu lapisan coklat di tengahnya.
Rasanya lebih manis dan teksturnya lebih lembut.
Kue Lapis tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan usia.
Keberadaannya yang mudah ditemukan di pasar tradisional, toko kue, hingga supermarket menunjukkan bahwa kue ini masih sangat diminati.
Kue Lapis juga sering dijadikan oleh-oleh khas dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Lapis Bogor yang terkenal dengan tambahan talas atau Lapis Bandung dengan tekstur yang lebih lembut.
Selain itu, kue lapis juga sering muncul dalam acara-acara resmi maupun non-resmi.
Pada hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, dan Imlek, kue lapis hampir selalu hadir sebagai hidangan penutup atau camilan.