Pola ini juga dapat mempengaruhi kondisi cuaca di berbagai daerah di Indonesia.
La Nina adalah fenomena iklim yang ditandai dengan penurunan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik bagian tengah dan timur, yang sering kali berujung pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Fenomena La Nina ini juga berperan dalam memperkuat potensi hujan di berbagai wilayah di Indonesia.
Dengan kombinasi pengaruh fenomena-fenomena atmosfer tersebut, tim meteorologi BMKG memprakirakan adanya potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat, disertai kilat atau petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.
Dampak dari cuaca ekstrem ini bisa beragam, mulai dari genangan air, banjir, hingga tanah longsor di daerah-daerah tertentu.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem ini.
Beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Memantau Informasi Cuaca: Selalu mengikuti informasi cuaca terkini dari BMKG melalui situs web, aplikasi, atau media sosial resmi BMKG. Informasi yang akurat dan terbaru sangat penting untuk perencanaan aktivitas sehari-hari.
2. Meningkatkan Kewaspadaan: Masyarakat di daerah-daerah yang diprakirakan akan mengalami hujan lebat dan cuaca ekstrem sebaiknya meningkatkan kewaspadaan.
Mengamankan barang-barang berharga dan penting, serta mempersiapkan diri untuk kemungkinan evakuasi jika diperlukan.
3. Menghindari Area Rawan Banjir dan Longsor: Menghindari berada di area-area yang rawan banjir dan longsor selama periode hujan lebat.
Jika tinggal di daerah yang rawan, pastikan untuk memiliki rencana evakuasi yang jelas dan mengetahui jalur evakuasi terdekat.
4. Memastikan Sistem Drainase Berfungsi: Memastikan bahwa sistem drainase di sekitar tempat tinggal berfungsi dengan baik untuk mengurangi risiko genangan air dan banjir.
5. Mengamankan Listrik dan Elektronik: Memastikan perangkat listrik dan elektronik terlindungi dari sambaran petir dan air untuk menghindari kerusakan dan bahaya kebakaran.
Pemerintah dan BMKG terus berupaya untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam memberikan informasi cuaca kepada masyarakat.
Penggunaan teknologi canggih seperti satelit cuaca, radar, dan model numerik membantu BMKG dalam memprakirakan cuaca dengan lebih akurat dan cepat.