Masyarakat di wilayah ini diharapkan untuk menghindari berada di luar ruangan atau di bawah pohon saat hujan petir terjadi.
Selain hujan, beberapa wilayah lainnya akan mengalami cuaca berawan.
Kota-kota seperti Tanjung Pinang, Palembang, Bengkulu, Jambi, Semarang, Pontianak, Samarinda, Makassar, dan Ternate diprakirakan akan berawan sepanjang hari ini.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu 22 Juni 2024 : Palembang dan Mayoritas Kota Besar di Indonesia Cerah !
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 21 Juni 2024 : Sebagian Besar Ibu Kota Provinsi Cerah Berawan !
Meskipun tidak hujan, cuaca berawan juga dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan penerbangan dan aktivitas di luar ruangan.
Adapun cuaca cerah berawan diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Pekanbaru, Surabaya, Denpasar, dan Kupang pada hari ini.
Cuaca cerah berawan ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan aktivitas luar ruangan dengan lebih nyaman, namun tetap diingatkan untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui informasi dari BMKG.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa potensi dampak bencana akibat hujan di sejumlah wilayah Indonesia masih tinggi meskipun sebenarnya sudah mulai memasuki musim kemarau.
Hal ini disebabkan oleh beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia.
Fenomena-fenomena tersebut meliputi Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, pola sirkulasi siklonik, dan La Nina yang semakin memperkuat potensi pembentukan awan penghujan.
Madden Julian Oscillation (MJO) adalah fenomena atmosfer yang ditandai dengan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah timur di sepanjang ekuator, dan mempengaruhi pola cuaca di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Fenomena ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan penghujan di wilayah Indonesia.
Gelombang ekuatorial Rossby Kelvin adalah gelombang atmosfer lain yang juga berpengaruh terhadap pola cuaca di wilayah ekuator.
Gelombang ini bergerak dari barat ke timur dan dapat meningkatkan aktivitas konvektif yang berujung pada peningkatan curah hujan di wilayah tertentu.
Pola sirkulasi siklonik adalah pergerakan angin yang berputar di sekitar pusat tekanan rendah, dan sering kali membawa udara lembab yang dapat menyebabkan hujan.