Penggunaan Yogurt dan Keju yang Aman Dalam MPASI

Anggota Forum Kesehatan Kelurahan Mojosongo melayani warga yang membeli makanan pendamping ASI untuk balita-Foto : ANTARA-

Sementara itu, penggunaan keju juga memerlukan kehati-hatian.

Yoga menjelaskan bahwa meskipun keju tidak terasa asin, namun produk ini memiliki kandungan natrium atau garam yang cukup tinggi. Hal ini bisa berbahaya bagi ginjal bayi yang belum berkembang sempurna.

BACA JUGA:Garam Himalaya: Keajaiban Garam Alami dari Pegunungan Tertinggi Dunia

BACA JUGA:Kemiri Simungil, Rempah Andalan yang Sering Dicari di Dapur

“Ginjal bayi belum sekuat ginjal orang dewasa. Terlalu banyak natrium bisa membebani organ ginjal. Oleh karena itu, keju harus diberikan dalam jumlah sangat kecil, hanya untuk menambah rasa,” tegasnya.

Ia juga menyarankan orang tua memilih jenis keju dengan kadar garam rendah serta memastikan bahwa takaran penggunaannya tidak melebihi batas wajar dalam menu harian bayi.

Di akhir penjelasannya, dr. Yoga menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua dalam menyusun menu MPASI.

Tidak semua makanan bergizi cocok diberikan kepada bayi, karena sistem pencernaan dan organ tubuh bayi masih dalam tahap perkembangan.

"Intinya, orang tua harus tahu bahwa tidak semua makanan yang sehat untuk orang dewasa bisa langsung diberikan ke bayi. Perlu seleksi dan pemahaman soal kandungan serta bentuk makanan tersebut," pungkasnya.

Dengan panduan yang tepat, penggunaan yogurt dan keju dalam MPASI bisa memberikan manfaat tambahan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, asalkan digunakan dalam takaran dan cara yang sesuai.(ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan