Penggunaan Yogurt dan Keju yang Aman Dalam MPASI

Anggota Forum Kesehatan Kelurahan Mojosongo melayani warga yang membeli makanan pendamping ASI untuk balita-Foto : ANTARA-
KORANPALPOS.COM - Konsultan Nutrisi Metabolik Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Yoga Devaera, Sp.A(K), membagikan panduan penting terkait penggunaan yogurt dan keju dalam makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi.
Menurutnya, kedua produk olahan susu tersebut boleh diberikan kepada bayi, namun harus dalam takaran dan cara penggunaan yang tepat.
“Yogurt dan keju boleh digunakan, tapi hanya sebagai kondimen atau pelengkap, bukan sebagai menu utama dalam MPASI,” ujar dr. Yoga dalam diskusi daring yang diselenggarakan Selasa (10/6) di Jakarta.
Yogurt merupakan produk hasil fermentasi susu yang memiliki kandungan probiotik bermanfaat bagi pencernaan bayi.
BACA JUGA:Atasi Wasir, Diare dan Maag dengan Pisang Batu
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Otak dengan Kacang Merah
Namun, tidak semua yogurt cocok diberikan dalam MPASI. Yoga menyarankan penggunaan yogurt alami yang rasanya cenderung asam, bukan yogurt manis yang banyak dijual di pasaran.
“Yogurt yang terlalu manis menandakan kandungan gulanya tinggi. Padahal rasa asam pada yogurt itu justru berasal dari proses fermentasi yang sehat. Bayi memang cenderung lebih menyukai rasa manis, tapi itu bukan alasan untuk membiasakan pemberian yogurt manis sejak dini,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa yogurt minuman cair hanya boleh diberikan kepada anak di atas usia satu tahun karena kandungan gulanya yang tinggi serta bentuknya yang kurang sesuai untuk tahap awal pengenalan makanan padat.
Dalam MPASI, yogurt lebih tepat digunakan sebagai bahan tambahan, misalnya sebagai topping puding atau bahan campuran dalam smoothie buah.
BACA JUGA:Obati Penyakit Bronkitis dan Asma dengan Bunga Lawang
BACA JUGA:Cegah Penyakit Kencing Batu dengan Daun Kingkilaban
Hal ini dikarenakan probiotik dalam yogurt tidak tahan terhadap panas tinggi, sehingga memasaknya justru akan menghilangkan manfaat tersebut.
“Kalau dimasak, probiotiknya mati. Jadi, lebih baik yogurt ditambahkan di akhir atau sebagai pelengkap setelah makanan selesai dimasak,” ujarnya.