Jejak Srikandi 200 Mobil Mungil dari Masa Lalu yang Menantang Dominasi Asing

Jejak Srikandi 200: Mobil Mungil dari Masa Lalu yang Menantang Dominasi Asing- Foto: @facebook_Industry Made in Indonesia-
BACA JUGA:Gila ! Motor Listrik Ini Harganya Tembus Rp400 Jutaan, Apa Istimewanya ?
Mesin yang digunakan bukan mesin mobil biasa.
Ia mengambil mesin motor TGA200 buatan Uni Soviet, sama seperti yang digunakan pada kendaraan angkutan umum legendaris pada masanya, Super Helicak.
Helicak sendiri dikenal sebagai perpaduan antara becak dan motor, dan telah beroperasi lebih dulu sejak 1975.
Dengan basis mesin yang sama, Srikandi 200 mencoba naik kelas dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi dengan tampilan lebih modern.
Salah satu hal menarik adalah bahwa meskipun kecil, Srikandi 200 tidak mengesampingkan kenyamanan dan ergonomi dasar.
Ia sudah menggunakan kemudi berbentuk bundar, layaknya mobil pada umumnya—bukan setang seperti motor atau bajaj.
Bahkan sudah dilengkapi dengan sistem persneling lengkap, termasuk gigi mundur (R), sesuatu yang tidak semua kendaraan kecil miliki kala itu.
Efisiensi Tinggi, Konsumsi Minim
Srikandi 200 diklaim mampu menempuh jarak hingga 25 kilometer hanya dengan satu liter bensin.
Di era saat ini, angka itu mungkin tidak terlalu mencengangkan, apalagi dengan kehadiran mobil listrik dan hybrid.
Tapi pada tahun 1970-an, efisiensi bahan bakar seperti ini adalah hal yang sangat mengesankan—terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia yang sedang berusaha menekan biaya logistik dan konsumsi energi.
Bila kita menengok ke belakang, pada masa itu isu krisis energi global sedang hangat.
Krisis minyak dunia tahun 1973 mengguncang banyak negara dan menyadarkan pemerintah-pemerintah bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil yang mahal dan terbatas bisa menjadi ancaman besar.
Dalam konteks itu, Srikandi 200 hadir sebagai solusi lokal yang murah, irit, dan bisa dibuat dengan teknologi sederhana.