Fakta Unik Minal Aidzin Wal Faizin : Ucapan Lebaran yang Tak Lazim di Negara Lain !

Amplop lebaran dengan desain depan mirip kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dapat ditemukan di Jakarta, Minggu (24/3/2024).-Foto : Dokumen Palpos-
KORANPALPOS.COM - Ternyata ada cerita menarik di balik frasa "Minal aidzin wal faizin" yang menjadi ucapan selamat Lebaran paling mentradisi di Indonesia.
Uniknya, ucapan ini hampir selalu diiringi dengan "Mohon maaf lahir dan batin", seolah keduanya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Namun, pernahkah terpikir, apakah makna sebenarnya dari "Minal aidzin wal faizin"?
BACA JUGA:18 Ucapan Idul Fitri Inspiratif dan Jenaka : Rayakan Lebaran dengan Kata-Kata Penuh Makna !
BACA JUGA:Tradisi Pemberian THR : Bentuk Apresiasi dan Kebersamaan Menjelang Hari Raya
Mengapa di negara lain tidak ada kebiasaan yang sama?
Dan bagaimana ucapan ini berevolusi menjadi bagian penting dari budaya Lebaran di Indonesia?
Dalam bahasa Arab, frasa ini sebenarnya tidak terlalu umum digunakan di negara-negara Timur Tengah.
BACA JUGA:Keistimewaan Malam Lailatul Qadar : Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan
BACA JUGA:Tren Baju Lebaran 2025 : Warna Burgundy Menjadi Pilihan Favorit
Asal-usulnya diyakini berasal dari ungkapan yang lebih panjang, yaitu "Ja'alanallahu wa iyyakum minal 'aidin wal faizin," yang secara harfiah berarti “Semoga Allah menjadikan kami dan kalian termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan menang.”
Ungkapan ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan Perang Badar, yaitu pertempuran antara umat Islam dan kaum Quraisy.
Berdasarkan berbagai sumber, Idul Fitri pertama kali dirayakan pada tahun 624 Masehi atau tahun kedua Hijriah, yang bertepatan dengan berakhirnya Perang Badar.
BACA JUGA:Tren Outfit Lebaran 2025 : Kombinasi Tradisi dan Modernitas