Tradisi Pemberian THR : Bentuk Apresiasi dan Kebersamaan Menjelang Hari Raya

THR bukan sekadar uang tambahan, tapi juga simbol kebersamaan dan kebahagiaan di hari raya-foto:Istimewa-
UNIK,KORANPALPOS.COM - Menjelang hari raya, tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu momen yang dinanti oleh banyak orang.
THR bukan hanya sekadar tambahan penghasilan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kepedulian dalam merayakan hari besar keagamaan, seperti Idulfitri, Natal, dan hari raya lainnya.
Tradisi pemberian THR di Indonesia bermula sejak era Presiden Soekarno pada tahun 1950-an.
BACA JUGA:Keistimewaan Malam Lailatul Qadar : Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan
BACA JUGA:Tren Baju Lebaran 2025 : Warna Burgundy Menjadi Pilihan Favorit
Awalnya, THR diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas kerja keras mereka.
Seiring waktu, kebiasaan ini meluas ke sektor swasta, bahkan ke dalam lingkup keluarga dan masyarakat.
Kini, THR menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia yang dinantikan oleh pekerja dan anggota keluarga.
BACA JUGA:Tren Outfit Lebaran 2025 : Kombinasi Tradisi dan Modernitas
BACA JUGA:Kerajinan Tangan dari Gelas Plastik : Solusi Kreatif Menjadi Keranjang Buah
THR umumnya diberikan dalam bentuk uang tunai yang setara dengan satu bulan gaji bagi pekerja yang telah bekerja minimal satu tahun.
Namun, selain uang, THR juga bisa berupa paket sembako, bingkisan lebaran, atau hadiah lainnya.
Dalam lingkungan keluarga, pemberian THR sering kali dilakukan oleh orang tua atau anggota keluarga yang lebih tua kepada anak-anak dan saudara yang lebih muda sebagai tanda kasih sayang.
BACA JUGA:Kerajinan Purun : Warisan Budaya Ramah Lingkungan yang Kian Diminati