Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Dipecat : Imbas Kasus Pemerasan di DWP !
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol. Donald Parlaungan Simanjuntak-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Remaja 17 Tahun Tewas di Irigasi : Begini Kronologi Lengkap Kejadian !
Hingga kini, total 18 anggota polisi dari berbagai satuan, termasuk Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran, diamankan atas dugaan keterlibatan dalam pemerasan tersebut.
Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, menyatakan bahwa sidang etik akan dilakukan secara simultan dan berkesinambungan mengingat besarnya jumlah personel yang terlibat.
“Sidang ini akan dilakukan terus-menerus untuk memproses 18 anggota yang diamankan terkait kasus ini,” ujar Trunoyudo pada Selasa (31/12/2024).
BACA JUGA:Motif Cemburu Buta : Suami Siram Air Keras ke Istri dan Keluarganya !
BACA JUGA:Tragedi Lubuklinggau : Kakek Lansia Akhiri Hidup di Kontrakan, Ini Fakta di Baliknya !
Kasus ini tidak hanya mencoreng nama baik individu yang terlibat, tetapi juga memberikan dampak buruk pada citra Polri.
Kombes Pol. Donald, yang menjabat sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, seharusnya menjadi teladan dalam penegakan hukum.
Namun, tindakan yang mencederai kepercayaan publik ini justru datang dari personel dengan jabatan tinggi.
Kompolnas menegaskan bahwa Polri harus lebih ketat dalam mengawasi perilaku anggotanya untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Proses hukum yang transparan dan adil terhadap semua pihak yang terlibat diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada institusi penegak hukum.
Berbagai pihak menyayangkan insiden ini, terutama karena kasus pemerasan tersebut melibatkan warga negara asing yang sedang berkunjung ke Indonesia.
Insiden ini tidak hanya mencoreng citra Polri tetapi juga nama baik Indonesia di mata dunia.
“Kasus ini sangat memalukan. Kita harus memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu, terutama terhadap aparat yang justru menjadi pelaku pelanggaran,” ujar salah satu aktivis hak asasi manusia di Jakarta.
Sementara itu, masyarakat berharap agar kasus ini menjadi pelajaran bagi seluruh aparat penegak hukum untuk menjaga integritas dan profesionalisme.