Pergerakan nilai tukar juga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran valuta asing.
Peningkatan permintaan dolar AS oleh pelaku pasar, baik untuk keperluan impor, pembayaran utang luar negeri, atau investasi luar negeri, dapat meningkatkan tekanan terhadap rupiah.
3. Sentimen Pasar
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Rabu 19 Juni 2024 : Naik 25 Poin Menjadi Rp16.387 per Dolar AS !
Sentimen pasar yang negatif terhadap prospek ekonomi Indonesia dapat berdampak pada nilai tukar.
Kekhawatiran akan inflasi, defisit anggaran, atau ketidakstabilan politik dapat membuat investor cenderung mencari aset yang lebih aman seperti dolar AS.
4. Data Ekonomi Domestik
Data ekonomi domestik yang kurang menggembirakan, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi atau penurunan cadangan devisa, juga dapat menekan nilai tukar rupiah.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki beberapa implikasi bagi perekonomian Indonesia, antara lain:
1. Inflasi
Pelemahan rupiah dapat menyebabkan kenaikan harga barang impor, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan inflasi domestik.
Hal ini terutama dirasakan pada barang-barang kebutuhan pokok dan bahan baku industri.
2. Beban Utang
Dengan rupiah yang melemah, beban pembayaran utang luar negeri menjadi lebih berat.
Hal ini bisa mempengaruhi keuangan perusahaan yang memiliki utang dalam dolar AS dan juga pemerintah yang memiliki kewajiban pembayaran utang luar negeri.