PALEMBANG, KORANPALPOS.COM – Memasuki musim kemarau yang nampaknya semakin ekstrim, membuat potensi kebakaran hutan lahan (Karhutla) semakin besar.
Bahkan seminggu yang lalu, terjadi Karhutla di Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang mencapai 1 hektare lebih.
Kondisi ini membuat Pemprov Sumsel langsung mengumumkan status siaga Karhutla di Sumsel.
Oleh karena langkah pencegahan nampaknya sangat penting dilakukan.
BACA JUGA:Heboh ! Beredar Video Mawardi Yahya Tumbang di Acara Resepsi Pernikahan Warga Meranjat
BACA JUGA:KM Itera dan FKPPIB Kampanyekan Brantas Tuntas Judi Online dengan Tagline 'Tobat Sebelum Melarat'
Terkait hal ini, Penjabat Gubernur (Pj) Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi mengupayakan pendekatan masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi di Palembang, belum lama ini mengatakan karhutla itu kerap terjadi karena budaya masyarakat yang masih membuka lahan dengan cara membakar.
Oleh sebab itu, pihaknya melakukan upaya pendekatan ke masyarakat untuk mengubah budaya tersebut.
Ia menjelaskan pihaknya akan memberdayakan masyarakat dengan kelompok tani melalui penerapan penggunaan teknologi.
BACA JUGA:Pertahankan Zero Konflik Hadapi Pilkada
BACA JUGA:Terkait Temuan Kecurangan PPDB 2024 : Kadisdik Sumsel Tegaskan Tidak Ada Transaksi Pungli !
"Kami melakukan upaya dalam menanggulangi karhutla ini dengan cara pendekatan kepada masyarakat untuk mengubah budaya membakar dengan membantu masyarakat memanfaatkan teknologi yang dibantu pemerintah atau pihak swasta," katanya.
Selain itu pihaknya juga telah melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan membentuk satgas, mendirikan posko di daerah rawan terjadinya karhutla, sosialisasi serta menggelar apel siap siaga pasukan dan sejumlah langkah lainnya.
Kemudian, berkolaborasi dan bersinergi bersama Pangdam, Kapolda, BPBD, BMKG, Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menanggulangi karhutla.