"Dari awal kami terus berkolaborasi dan bersinergi bersama stakeholder terkait penanganan karhutla ini," kata Elen.
BACA JUGA:Atasi Banjir : Pemkot Palembang Bongkar Bangunan di Atas Saluran Air
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 28 Juni 2024 : Mayoritas Wilayah di Indonesia Berawan-Cerah Berawan !
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah menetapkan status siaga darurat karhutla.
"Kenaikan status ini sudah memenuhi persyaratan, karena ada tiga daerah yang menetapkan status siaga darurat karhutla," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman.
Ia menjelaskan status itu akan berlaku hingga 30 November 2024 atau sepanjang 5,5 bulan.
Status itu bisa dinaikkan menjadi darurat karhutla apabila kondisinya semakin mengkhawatirkan.
Ditambahkannya, untuk saat ini ada sembilan daerah di Sumsel sedang berproses dan dapat menaikkan status menjadi siaga darurat karhutla, yaitu Ogan Ilir (OI), Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara (Muratara) dan Lahat.
BACA JUGA:Pj. Ketua TP PKK Silaturahmi dengan Pengurus DWP Sumsel
BACA JUGA:Garuda Indonesia Meminta Maaf atas Penyesuaian Jadwal Pemulangan Jamaah Haji
Sementara itu, Ini prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Minggu (30/6) prakiraan cuaca untuk 17 wikayah di Sumatera Selatan (Sumsel)
Dari data-data ini, ada tanda-tanda kemarau mulai terasa.
Sejumkah daerah banyak domoinan cerah dan berawan. Suhu antara 25 - 31 derajat cekcius.
Hanya empat daerah saja di Sumsel yang diprediksi hujan ringan. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan (BPBD Sumsel) membutuhkan delapan unit helikopter untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhulta) di wilayah itu.
Sedangkan Praktisi hukum, Sulyaden SH, angkat bicara terkait kondisi kemarau yang sensitif timbulnya Karhutla.
Dimana Sulyaden menyoroti pentingnya pengawasan ketat dan pendekatan pencegahan yang efektif.