BATURAJA, KORANPALPOS.COM - Sejak dua bulan terakhir warga Kabupaten OKU mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas melon ukuran 3 kilogram (kg). Ironisnya apa yang menjadi penyebab kelangkaan itu sampai sekarang masih menjadi misteri.
Menyikapi hal itu, Hiswana Migas OKU Raya pun ancam akan menutup pangkalan elpiji nakal yang mainkan harga LPG 3 Kg.
"Gasindo terus memonitor pendistribusian gas elpiji 3 kg. Apabila ditemukan pangkalan yang nakal menjual kepada pengecer dalam jumlah besar akan ditertibkan.," kata Ketua Hiswana Migas OKU Raya, Feri, saat dibincangi Senin 24 Juni 2024.
Pangkalan gas elpiji kata Feri, harus memprioritaskan menjual langsung ke konsumen rumah tangga. Jika mengikuti peraturan yang berlaku pangkalan hanya dibatasi menjual 10 persen dari kuotanya kepada pengecer, selebihnya langsung dijual ke konsumen secara langsung.
BACA JUGA:KOMPAS Tuntut Pemerintah Cabut Izin PT IAL
BACA JUGA:Kemenkes RI Tetapkan Muara Enim Bebas Penyakit Malaria
“Saya akan menertibkan pangkalan di bawah Gasindo Baturaja bila ada yang nakal langsung saya tutup," tegas Feri.
Ditegaskan Feri, pihaknya melakukan penertiban khusus pangkalan yang ada di bawah Gasindo. “Pangkalan lainnya menjadi tanggung jawab agen lain untuk menertibkannya,” imbuhnya.
Feri juga mengimbau, agar konsumen langsung membeli gas di pangkalan dengan harga Rp 17.000-Rp 18.000 per tabung.
Syaratnya gampang hanya mengisi NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan cukup mendaftar saja, setelah terdaftar maka selanjutnya bisa langsung membeli gas LPG 3 Kg.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Anjangsana Purnawirawan Polri dan Warakawuri
BACA JUGA:Polres Muara Enim Upacara Ziarah dan Tabur Bunga
“Tujuannya hanya untuk menertibkan sasaran penjualan gas bersubsidi ini saja bukan untuk tujuan lain. Masyarakat tidak perlu takut dengan membeli gas ke pangkalan,” pungkasnya. (len)