Produksi Getah Karet di OKU Turun 50 Persen

Petani kar et di OKU saat sedang menimbang getah karet.-Foto : Eco Marleno-

KORANPALPOS.COM  - Petani karet di Kabupaten OKU saat ini menjerit, karena produksi getah karet milik mereka rata-rata mengalami penurunan hingga 50 persen.

Irawan (49), salah seorang petani karet di Kecamatan Peninjauan mengaku, biasanya setiap minggu mampu memproduksi getah karet sebanyak enam keping atau 300 kilogram, namun saat ini untuk mendapatkan getah karet sebanyak tiga keping saja rasanya susah.

Pengakuan serupa juga diutarakan Munir (39), petani karet lainnya asal Kecamatan Semidang Aji.

"Ini terjadi karena pengaruh cuaca yang tidak menentu dan cenderung ekstrim. Karena itu produksi karet menjadi turun," ungkapnya.

BACA JUGA:Update Kasus Penemuan Mayat di Kebun Tebu di Ogan Ilir, Polisi Telah Periksa 22 Orang Saksi

BACA JUGA:KDKMP di Muara Enim Terealisasi 100 Persen

Meskipun demikian Irawan dan Munir tetap semangat menyadap karet, karena karet merupakan satu-satunya komoditas perkebunan yang mereka miliki.

"Alhamdulilah beguyur bae. Walaupun produksinya turun, tetapi tetap menghasilkan," tegasnya.

Sementara untuk harga rata-rata karet dijual bervariasi antara Rp11.500 hingga Rp13.600 perkilogram.

"Itu untuk karet yang ditimbang dwi mingguan," kata Munir.

BACA JUGA:Optimalisasi Pelayanan Komunikasi, Hadirkan Inovasi Lapor Membara

BACA JUGA:Bucubucu Gelar Aksi Bersih di Taman Adipura

Sedangkan untuk harga getah karet yang dijual mingguan nilai jualnya juga masih bervariasi antara Rp12.000 hingga Rp15.000 perkilogram.

"Untuk harga karet saat ini bervariasi seperti di kawasan Hulu (Semidang Aji dan sekitarnya) rata-rata mengalami kenaikan Rp1.000 perkilogram, sementara di kawasan Hilir (Peninjauan dan sekitarnya) justru sedikit turun sekitar Rp1.000 perkg dibandingkan harga normal," tandas Munir. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan