Produk-produk ekspor Indonesia menjadi lebih murah di pasar internasional, sehingga dapat meningkatkan volume ekspor dan penerimaan devisa negara.
Hal ini tentu positif bagi neraca perdagangan Indonesia.
2. Sektor Impor
Pelemahan rupiah menyebabkan barang impor menjadi lebih mahal.
Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi bagi industri yang bergantung pada bahan baku impor. Kenaikan harga barang impor juga dapat mempengaruhi inflasi di dalam negeri.
Untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar rupiah, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah mengambil berbagai langkah.
Beberapa kebijakan yang telah diambil antara lain:
1. Intervensi Pasar
BI melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Intervensi ini dilakukan dengan cara menjual dolar AS di pasar untuk menambah pasokan dolar dan menahan pelemahan rupiah.
2. Kebijakan Moneter
BI juga menerapkan kebijakan moneter yang sesuai untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Salah satunya adalah dengan menyesuaikan suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate) untuk mengendalikan inflasi dan stabilitas nilai tukar.
3. Kerjasama Internasional
Pemerintah Indonesia terus menjalin kerjasama internasional dalam bidang ekonomi dan perdagangan untuk meningkatkan stabilitas ekonomi dan memperkuat cadangan devisa.
Para analis dan ekonom memberikan berbagai proyeksi mengenai pergerakan nilai tukar rupiah ke depan.