"Saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri, serta penguatan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk memastikan lulusan siap kerja," tambahnya.
Meskipun berbagai peluang tersedia, Ariawan mengakui bahwa ada tantangan signifikan yang perlu diatasi, termasuk dalam hal regulasi investasi, peningkatan akses ke layanan kesehatan, dan perlindungan sosial bagi pekerja.
Dia menegaskan pentingnya penguatan infrastruktur pendukung dan fasilitas kesehatan bagi tenaga kerja.
BACA JUGA:Masa Tua yang Berkualitas : Lansia Butuh Perhatian dan Dukungan
BACA JUGA:Sumsel Jadi Contoh Daerah yang Berhasil Turunkan Stunting
"Langkah-langkah strategis ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup pekerja, tetapi juga berkontribusi secara substansial terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Ariawan.
Dengan demikian, kontribusi gen Z dalam industri kreatif bukan hanya sebagai pekerja produktif, tetapi juga sebagai pendorong utama dalam memenuhi potensi ekonomi Indonesia dalam skala global.
Ariawan optimis bahwa dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan pelaku industri, generasi ini dapat memainkan peran yang vital dalam mencapai visi kemakmuran Indonesia di masa mendatang.***