Dia ingin sekali menemukan penyakit yang kompleks dan sulit disembuhkan untuk mengasah keahliannya ke tingkat yang belum pernah dicapai oleh tabib lain sebelumnya.
Dengan tujuan ini, Faramis meninggalkan Lumina City dan memulai perjalanannya sendirian.
Dia memecahkan satu demi satu penyakit yang tidak dapat dijelaskan di sepanjang perjalanannya.
Bukan lari dari tanggung jawab sebagai seorang tabib, tetapi untuk menemukan kemungkinan untuk berjalan di antara kehidupan dan kematian.
Setelah mempelajari tentang Necrokeep, Faramis percaya bahwa dia telah menemukan perpaduan sempurna antara hidup dan mati.
Dia segera menuju ke kota, mencari kunci untuk mengendalikan keduanya.
Dilindungi oleh tongkat leluhurnya, Faramis menyadari dirinya kebal terhadap Kabut yang melanda kota.
BACA JUGA:Tradisi Celup Kaki ke Darah Hewan Kurban di Palembang : Diyakini Dapat Sembuhkan Penyakit Kulit !
BACA JUGA:6 Resep Jus Penurun Kolesterol, Solusi Baik Pasca Makan Daging dan Santan !
Dia berjalan melewati kerumunan penduduk yang sunyi dan menemukan Ratu Vexana, penguasa benteng yang hancur.
Dia sedang menyeduh dan membagikan Moonlight Brew, obat yang terbuat dari Moonlight Grass yang dikatakan sebagai obat untuk erosi yang disebabkan oleh Kabut.
Awalnya, Faramis mengira itu semua hanyalah kebohongan belaka, serta hanya berpura-pura bodoh dan munafik seperti bangsawan lainnya.
Sampai suatu waktu, Vexana menawarkan Moonlight Brew terakhir ke tangannya tanpa berpikir dua kali, Faramis tercengang.
BACA JUGA:Perbandingan IPM dan Prestasi Akademik 10 Provinsi Penghasil Orang PIntar di Indonesia