Nilai Tukar Rupiah Kamis 20 Juni 2024 : Terus Tertekan dan Melemah 18 Poin, Jadi Rp16.383 per Dolar AS !

Kamis 20 Jun 2024 - 09:43 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

BI memiliki beberapa instrumen kebijakan yang dapat digunakan untuk meredam volatilitas nilai tukar, termasuk operasi moneter dan pengelolaan likuiditas di pasar uang.

"Kami terus memantau pergerakan nilai tukar dan siap melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas rupiah," ujar Gubernur Bank Indonesia dalam sebuah pernyataan.

Pelemahan rupiah memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Jumat 7 Juni 2024 : Menguat 30 Poin Jadi Rp16.233 per Dolar AS !

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Kamis 6 Juni 2024 : Menguat Terhadap Dolar AS, Berpotensi Menuju Rp15.900 !

Di satu sisi, pelemahan rupiah bisa meningkatkan daya saing ekspor Indonesia karena harga produk Indonesia menjadi lebih murah di pasar internasional.

Namun, di sisi lain, pelemahan rupiah juga meningkatkan biaya impor, yang dapat menekan sektor-sektor yang sangat bergantung pada bahan baku impor.

Selain itu, pelemahan rupiah juga dapat mempengaruhi inflasi domestik.

Barang-barang impor yang lebih mahal dapat mendorong kenaikan harga barang dan jasa di dalam negeri, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan inflasi.

Bank Indonesia harus memastikan bahwa inflasi tetap terkendali untuk menjaga daya beli masyarakat.

Dalam situasi nilai tukar yang fluktuatif, investor perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengelola risiko.

Diversifikasi portofolio investasi menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko.

Selain itu, penggunaan instrumen lindung nilai (hedging) juga bisa menjadi pilihan untuk melindungi nilai aset dari fluktuasi nilai tukar.

Para pelaku pasar juga disarankan untuk terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik, serta kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia dan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Para analis memperkirakan bahwa rupiah masih akan menghadapi tekanan dalam beberapa waktu ke depan, terutama jika dolar AS terus menguat dan kondisi ekonomi global tidak menunjukkan perbaikan signifikan.

Namun, jika terdapat kebijakan domestik yang efektif dan stabilitas politik yang terjaga, rupiah berpotensi untuk stabil kembali.

Kategori :