Kejahatan siber seperti yang dialami oleh Ria Ricis semakin marak di era digital ini.
Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk mengambil langkah-langkah pencegahan guna melindungi diri dari ancaman siber.
Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
1. Penggunaan Kata Sandi yang Kuat: Menggunakan kata sandi yang kompleks dan unik untuk setiap akun online dapat mengurangi risiko peretasan.
2. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah: Verifikasi dua langkah memberikan lapisan keamanan tambahan dengan meminta informasi tambahan selain kata sandi untuk mengakses akun.
3. Waspadai Phishing: Selalu berhati-hati terhadap email atau pesan yang mencurigakan yang meminta informasi pribadi atau keuangan.
4. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala: Memastikan bahwa perangkat lunak dan aplikasi selalu diperbarui dapat melindungi dari kerentanan keamanan yang dikenal.
5. Penggunaan VPN: Menggunakan Virtual Private Network (VPN) dapat melindungi data pribadi saat terhubung ke internet, terutama pada jaringan Wi-Fi publik.
Menjadi korban pemerasan dan pengancaman siber dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan.
Ria Ricis, sebagai seorang tokoh publik, mungkin merasakan tekanan dan stres akibat ancaman yang diterimanya.
Hal ini dapat mempengaruhi kesehariannya dan produktivitasnya dalam menciptakan konten.
Dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental dapat membantu korban pulih dari pengalaman traumatis ini.
Penting bagi korban untuk tidak merasa sendirian dan mencari bantuan yang diperlukan untuk mengatasi dampak psikologis dari kejahatan siber.
Platform media sosial juga memiliki tanggung jawab dalam melindungi penggunanya dari ancaman siber.
Mereka harus terus meningkatkan sistem keamanan mereka dan menyediakan alat yang dapat membantu pengguna melindungi informasi pribadi mereka.
Selain itu, edukasi mengenai keamanan siber harus menjadi bagian dari kampanye kesadaran publik yang lebih luas.