Demam dan Bengkak Usai Vaksin? Begini Cara Aman Menanganinya

Reporter: Dahlia |

Editor: Maryati |

Minggu , 21 Sep 2025 - 21:43

Capt: Direktur Rumah Vaksinasi Pusat Elsa Hufaidah menyampaikan keterangan kepada pers di Rumah Vaksinasi, Jakarta, Sabtu (20/09/2025)-Foto: ANTARA-

JAKARTA – Direktur Rumah Vaksinasi Pusat, Elsa Hufaidah, menegaskan bahwa gejala ringan setelah anak mendapat imunisasi merupakan hal yang wajar.

Gejala seperti bengkak di area suntikan, nyeri, atau demam ringan biasanya muncul karena respons tubuh terhadap vaksin, namun dapat ditangani dengan langkah sederhana di rumah.

"Kami selalu menginformasikan bahwa semua vaksin memiliki risiko, tetapi risiko tersebut jauh lebih kecil dibandingkan jika anak terkena penyakit yang sebenarnya," ujar Elsa saat ditemui di Jakarta, Sabtu.

Menurut Elsa, gejala ringan setelah imunisasi, yang secara medis disebut Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), umumnya muncul dalam beberapa jam hingga satu atau dua hari setelah pemberian vaksin.

Orang tua tidak perlu panik karena sebagian besar KIPI ringan akan hilang dengan sendirinya tanpa obat khusus.

Beberapa gejala ringan yang bisa muncul antara lain nyeri, kemerahan, dan bengkak di area suntikan, sakit kepala, demam, hingga rasa tidak nyaman pada tubuh anak.

"Jika anak mengalami demam ringan, orang tua dapat memberikan kompres hangat di dahi, lipatan ketiak, atau dada. Obat penurun panas hanya diperlukan jika suhu tubuh mencapai lebih dari 38 derajat Celsius," kata Elsa.

Selain demam, reaksi lokal di area suntikan seperti nyeri atau pembengkakan juga bisa ditangani dengan kompres dingin.

Orang tua disarankan untuk memastikan anak tetap cukup istirahat, minum cukup air, dan mendapatkan perhatian ekstra selama masa pemulihan.

demam dan bengkak usai vaksin? begini cara aman menanganinya                            jakarta – direktur rumah vaksinasi pusat, elsa hufaidah, menegaskan bahwa gejala ringan setelah anak mendapat imunisasi merupakan hal yang wajar.
gejala seperti bengkak di area suntikan, nyeri, atau demam ringan biasanya muncul karena respons tubuh terhadap vaksin, namun dapat ditangani dengan langkah sederhana di rumah.
"kami selalu menginformasikan bahwa semua vaksin memiliki risiko, tetapi risiko tersebut jauh lebih kecil dibandingkan jika anak terkena penyakit yang sebenarnya," ujar elsa saat ditemui di jakarta, sabtu.
baca juga:pentingnya edukasi imunisasi anak untuk cegah klb penyakit menular
baca juga:bukan hanya salmon, ini daftar ikan lokal kaya omg-3
menurut elsa, gejala ringan setelah imunisasi, yang secara medis disebut kejadian ikutan pasca-imunisasi (kipi), umumnya muncul dalam beberapa jam hingga satu atau dua hari setelah pemberian vaksin.
orang tua tidak perlu panik karena sebagian besar kipi ringan akan hilang dengan sendirinya tanpa obat khusus.
beberapa gejala ringan yang bisa muncul antara lain nyeri, kemerahan, dan bengkak di area suntikan, sakit kepala, demam, hingga rasa tidak nyaman pada tubuh anak.
baca juga:cegah obesitas dan bersihkan usus dengan daun senna 
baca juga:segar dan agresif! yamaha r15 v4 2025 tawarkan warna baru dan teknologi modern
"jika anak mengalami demam ringan, orang tua dapat memberikan kompres hangat di dahi, lipatan ketiak, atau dada. obat penurun panas hanya diperlukan jika suhu tubuh mencapai lebih dari 38 derajat celsius," kata elsa.
selain demam, reaksi lokal di area suntikan seperti nyeri atau pembengkakan juga bisa ditangani dengan kompres dingin.
orang tua disarankan untuk memastikan anak tetap cukup istirahat, minum cukup air, dan mendapatkan perhatian ekstra selama masa pemulihan.
baca juga:cegah pikun dan dukung kesehatan otak dengan minyak zaitun
baca juga:jaga kesehatan tulang, kulit dan rambut dengan buah leci
informasi ini juga diperkuat melalui laman resmi kementerian kesehatan yang menyebutkan bahwa kipi ringan umumnya sembuh dalam satu sampai dua hari.
"perawatan sederhana di rumah seperti istirahat cukup, hidrasi yang baik, dan kompres lokal sudah cukup membantu proses pemulihan anak," jelas elsa.
meski demikian, orang tua tetap diimbau untuk mewaspadai gejala yang tergolong berat.
baca juga:pare, sayuran pahit yang tetap jadi primadona di meja makan
baca juga:benarkah jeruk nipis bisa mendinginkan kepala? ini faktanya
reaksi serius akibat vaksinasi sangat jarang terjadi, tetapi bisa muncul sebagai respons sistem imun terhadap vaksin, termasuk syok akibat alergi berat, penurunan trombosit, kejang, atau kelemahan otot.
jika gejala berat muncul, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan profesional.
elsa menekankan pentingnya edukasi orang tua terkait vaksinasi.
"mengetahui gejala yang mungkin muncul dan cara penanganannya dapat membantu orang tua tetap tenang dan tidak panik. vaksinasi adalah langkah penting untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya," ujarnya.
selain perawatan di rumah, komunikasi dengan tenaga kesehatan juga dianjurkan.
jika orang tua merasa gejala anak tidak kunjung membaik atau muncul tanda-tanda yang mengkhawatirkan, seperti demam tinggi yang tak turun atau reaksi alergi parah, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
dengan pemahaman yang tepat, kipi ringan tidak perlu menjadi kekhawatiran.
vaksin tetap menjadi cara paling efektif untuk melindungi anak dari penyakit menular serius, dan sebagian besar efek sampingnya dapat diatasi dengan langkah sederhana di rumah. (ant)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 23 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan