Sebaliknya, arus masuk modal asing yang kuat dapat mendukung penguatan rupiah.
Pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan terus berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Beberapa langkah yang telah diambil antara lain:
1. Intervensi Pasar
Bank Indonesia secara aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas rupiah.
Intervensi ini dapat berupa penjualan dolar AS untuk menambah pasokan di pasar atau pembelian obligasi pemerintah untuk menstabilkan pasar keuangan.
2. Kebijakan Suku Bunga
Bank Indonesia juga menggunakan kebijakan suku bunga sebagai alat untuk mengendalikan inflasi dan stabilitas nilai tukar.
Kenaikan suku bunga dapat menarik arus modal masuk dan mendukung penguatan rupiah, meskipun juga dapat menekan pertumbuhan ekonomi domestik.
3. Pengelolaan Cadangan Devisa
Cadangan devisa yang kuat memberikan kemampuan bagi Bank Indonesia untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing dan menstabilkan nilai tukar rupiah.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk menjaga dan meningkatkan cadangan devisa melalui kebijakan ekspor dan pengelolaan utang luar negeri yang baik.
4. Diversifikasi Ekonomi
Untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas, pemerintah berupaya untuk mendorong diversifikasi ekonomi.
Peningkatan sektor manufaktur dan jasa, serta pengembangan industri berbasis teknologi, diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia dan mengurangi volatilitas nilai tukar rupiah.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki dampak yang luas bagi masyarakat dan dunia usaha di Indonesia.