BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Menguat 15 Poin Jumat 31 Mei 2024 : Rp16.250 per Dolar AS !
Sebagai hasilnya, dolar AS menguat karena investor mencari aset dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
"Data tenaga kerja NFP AS Mei 2024 tercatat sebesar 272 ribu, lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar sebesar 182 ribu dan capaian bulan sebelumnya 165 ribu. Kondisi ketenagakerjaan yang membaik bisa mendorong kenaikan inflasi lagi sehingga ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS menurun dan mendorong penguatan dolar AS lagi," jelas Ariston.
Penguatan dolar AS tercermin dari pergerakan indeks dolar AS yang menunjukkan penguatan.
BACA JUGA:Rupiah Melemah 76 Poin, Kamis 30 Mei 2024 : Rp16.236 per Dolar AS !
BACA JUGA:Rupiah Tergelincir 53 Poin, Rabu 29 Mei 2024 : Rp16.143 per Dolar AS !
Pada pagi ini, indeks dolar AS bergerak di kisaran 105,11, naik dari posisi pekan lalu di kisaran 104.
Indeks dolar AS merupakan indikator yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, dan kenaikan indeks ini menandakan penguatan dolar secara umum.
Ariston juga memberikan proyeksi bahwa rupiah berpotensi melemah lebih lanjut hingga ke level Rp16.250 per dolar AS, dengan level support berada di kisaran Rp16.150 per dolar AS.
Level support ini merupakan batas bawah yang diharapkan dapat menahan pelemahan lebih lanjut.
"Ia mengatakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.250 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp16.150 per dolar AS hari ini," tambah Ariston.
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS memiliki berbagai implikasi bagi ekonomi Indonesia.
Di satu sisi, pelemahan rupiah dapat meningkatkan daya saing ekspor karena produk Indonesia menjadi lebih murah di pasar internasional.
Namun, di sisi lain, pelemahan ini juga dapat meningkatkan biaya impor, termasuk bahan baku dan barang modal, yang pada akhirnya dapat menekan inflasi domestik.
Para pelaku usaha yang bergantung pada bahan baku impor mungkin akan menghadapi peningkatan biaya produksi.
Ini bisa berdampak pada harga jual produk di pasar domestik.