Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya bahan bakar motor konvensional, yang rata-rata mencapai Rp2,7 juta per tahun untuk jarak tempuh yang sama.
Efisiensi biaya ini menjadi salah satu daya tarik utama sepeda motor listrik bagi konsumen di Indonesia.
Meski prospek pasar motor listrik di Indonesia cukup cerah, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Salah satunya adalah infrastruktur pengisian daya yang masih perlu diperluas dan ditingkatkan.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi mengenai keunggulan motor listrik juga perlu ditingkatkan agar masyarakat semakin tertarik untuk beralih dari motor konvensional.
Sunra melihat peluang besar di pasar Indonesia dan berkomitmen untuk terus berinovasi serta mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan industri kendaraan listrik.
"Kami akan terus berupaya menghadirkan produk-produk terbaik yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia," ujar Zhang Chongshun.
Sunra Q5 hadir sebagai salah satu solusi kendaraan ramah lingkungan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia, terutama kalangan muda.
Dengan dukungan teknologi baterai graphene yang canggih dan efisiensi biaya operasional yang tinggi, Sunra Q5 menawarkan alternatif menarik bagi pengguna motor konvensional.
Dukungan pemerintah melalui berbagai subsidi dan program konversi motor listrik juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar motor listrik di Indonesia.
Sunra optimis bahwa dengan komitmen untuk terus berinovasi dan mendukung program pemerintah, mereka dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Sunra dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat, diharapkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan akan semakin meningkat, sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang.***