2. Manfaat Ekonomi: Perkebunan kelapa sawit menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang di daerah pedesaan.
3. Produk Turunan: Minyak kelapa sawit memiliki banyak produk turunan yang bernilai ekonomi tinggi, mulai dari minyak goreng hingga bahan baku kosmetik dan bahan bakar biodiesel.
Memulai bisnis kelapa sawit memerlukan beberapa langkah persiapan yang matang:
BACA JUGA:Eksklusif dan Berkelas : Mitsubishi Pajero Sport dan Xpander Cross Edisi Terbatas Meluncur !
BACA JUGA:Wuling Resmi Umumkan Harga Cloud Ev Mulai Rp398 Jutaan : Dari Layar Sentuh hingga Perintah Suara !
1. Pemilihan Lahan: Anda memerlukan lahan yang cukup luas untuk memulai perkebunan kelapa sawit.
Jika tidak memiliki lahan, Anda bisa membelinya atau menjalin kerjasama sebagai investor dengan pengelolaan lahan masyarakat lokal.
Harga tanah untuk perkebunan kelapa sawit bervariasi, rata-rata berkisar antara 9 hingga 15 juta rupiah per hektar.
2. Pembelian Bibit: Bibit kelapa sawit yang berkualitas adalah kunci keberhasilan perkebunan.
Harga bibit biasanya sekitar 30 ribu rupiah per pokok. Untuk lahan 1 hektar, dengan jarak tanam 9m x 9m x 9m, diperlukan sekitar 160 batang bibit, di mana 17 di antaranya adalah bibit untuk penyulaman.
3. Perawatan dan Pemeliharaan: Kelapa sawit memerlukan perawatan intensif, termasuk pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pengelolaan gulma.
Potensi Pendapatan dari Bisnis Kelapa Sawit
Salah satu daya tarik utama bisnis kelapa sawit adalah potensi pendapatan yang tinggi.
Pohon kelapa sawit mulai dipanen pada usia 3 tahun dan bisa produktif hingga 25 tahun.
Berikut adalah perhitungan kasar pendapatan dari 1 hektar lahan kelapa sawit:
1. Produksi TBS: Dalam satu hektar kebun kelapa sawit, dengan jumlah bibit sekitar 136 pokok, dapat menghasilkan sekitar 6,8 ton tandan buah segar (TBS) setiap bulannya.