Sabikah, bocah Sekolah Dasar (SD) di Kota Lubuklinggau ini terlihat riang gembira begitu membuka pintu dan melihat kabut embun menyelimuti Kota Lubuklinggau.
"Mama lihat banyak embun, tapi Bukit Sulapnya kemana kok hilang," ujar bocah ini kepada ibunya.
Lalu ibu si bocah menjelaskan, "Ya karena tertutup embun, nanti kalau embunnya menghilang, Bukitnya akan terlihat kembali," jelasnya.
BACA JUGA:Kejari Lubuklinggau Kembalikan Uang Negara Senilai Rp 730, 33 Juta ke Pemkab Mura
Sesaat kemudian, bocah SD ini sudah tidak peduli dengan menghilangnya Bukit Sulap yang menjadi salah satu Icon Kota yang berjuluk Bumi Sebiduk Semare ini.
Malah sebaliknya, bocah SD ini sibuk bermain bergembira di bawah embun yang menyelimuti Kota Lubuklinggau.
Ucapan syukur terlontar dari nenek sang bocah.
"Alhamdulillah, menjelang lebaran cuaca selalu baik, semoga menjadi pertanda baik juga untuk kesejahteraan masyarakat," ucap syukur diiringi doa yang keluar dari nenek bocah yang berusia sekitar 75 tahun itu.
Sementara itu, pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, suasana terlihat lebih gelap dari biasanya. Mentari pagi masih bersembunyi di balik embun.
Dengan cuaca seperti ini, Kota Lubuklinggau menjadi salah satu Kota idaman bagi warga yang berada di wilayah perkotaan padat penduduk yang biasa bercengkrama dengan polusi udara dan asap kendaraan.
Semoga doa yang dipanjatkan nenek bocah SD untuk kesejahteraan masyarakat Kota Lubuklinggau terkabul. Aamiin. ***