Dia menyarankan agar makanan berbuka puasa memiliki porsi seimbang antara karbohidrat, protein, dan serat, sesuai dengan anjuran pemerintah dan WHO.
Selain itu, juga disarankan untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak.
dr. Rudy juga menyarankan agar berbuka puasa dengan mengonsumsi kurma sebanyak 3 hingga 5 butir saja.
BACA JUGA:Jangan Salah Wir ! Katarak Tidak Hanya Menyerang yang Tuir : Berikut Penyebab Katarak pada Usia Muda
BACA JUGA:Awas ! Konsumsi Minuman Berpemanis Buatan Tingkatkan Risiko Gangguan Jantung
Kurma memiliki indeks glikemik yang rendah hingga sedang, sehingga tidak akan membuat gula darah naik secara signifikan yang bisa menimbulkan gejala.
Terkait berpuasa bagi penderita diabetes, dr. Rudy menyatakan bahwa mereka diperbolehkan berpuasa asalkan kadar gula darah mereka terkontrol dengan baik.
Menurut literatur perhimpunan diabetes, kadar HbA1C penyandang diabetes seharusnya terkontrol di bawah angka 5,7 persen.
Jika kadar gula darah melebihi ambang batas yang ditentukan, maka ada risiko yang cukup besar terjadi gangguan saat berpuasa.
Oleh karena itu, sebaiknya penderita diabetes melakukan kontrol satu bulan sebelum puasa untuk mengetahui sejauh mana kondisi mereka dengan gula darah tinggi dan aturan pemakaian obat yang mungkin berubah selama puasa.
"Satu bulan sebelumnya, penderita diabetes perlu datang ke dokter untuk cek gula darah dan mengetahui apakah kondisinya aman untuk berpuasa atau tidak. Selain itu, pengaturan obat-obatan juga sangat penting," tambah dr. Rudy.
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, menjaga kesehatan menjadi hal yang sangat penting.
Terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes.
Dengan memperhatikan saran dari dokter dan mengatur pola makan serta aktivitas dengan baik, diharapkan dapat menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa. ***