Hormon pertumbuhan ini dihasilkan pada tahap tidur. Sementara, hormon yang merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan adalah Growth Hormone-Releasing Hormone (GHRH).
5. Memperbaiki jaringan dan pemulihan otot.
Tidur setelah berolahraga dapat mendukung pemulihan otot. Saat Anda tidur, kelenjar pituitari melepaskan hormon pertumbuhan.
Otot Anda membutuhkan hormon ini untuk memperbaiki dan membangun jaringan.
Cara ini penting untuk pertumbuhan otot, performa atletik, dan menuai manfaat dari aktivitas
6. Meningkatkan produktivitas. Studi menunjukan tidur dapat menunjukan produktivitas, bukan hanya produktivitas tidur juga dapat meningkatkan kebahagian dan rasa percaya diri.
Tidur bukan lagi tanda kemalasan, tapi itu alat lain yang bisa kita gunakan untuk membuat kita lebih produktif dalam hidup
7. Meningkatkan performa olahraga.
Cukup beristirahat juga menjadi salah satu penunjang performa saat berolahraga, mengingat kurang tidur dapat menurunkan sintesis protein otot.
Beristirahat yang disarankan adalah dengan tidur selama 7-8 jam.
Dalam sebuah penelitian mengungkapkan responden yang tidur 8 jam memiliki hasil sintesis protein otot yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidur selama 4 jam.
8. Memiliki pola tidur yang konsisten akan membantu anda untuk mendapatkan semua manfaat terebut sacara maksimal.
Dalam jangka panjang, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas.
Bahkan, kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imun.
Beberapa riset menunjukkan bahwa pola tidur kita berpengaruh pada kadar gula darah, hormon yang mengontrol nafsu makan, bahkan persepsi otak akan makanan berkalori tinggi.
Sebuah penelitian berskala kecil yang dimuat dalam jurnal The Annals of Internal Medicine menambahkan bukti, terutama pada level seluler.