Hal ini dipicu oleh adanya intervensi dari tiga Bibit Siklon Tropis yang terpantau di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia.
Menurut analisis meteorologi BMKG, Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam) dengan tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa.
Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 94S dan 93P memiliki kecepatan angin maksimum yang lebih rendah dengan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah.
BACA JUGA:Hawa Politik Pilkada Sumsel Mulai Terasa Menyengat !
BACA JUGA:Ombudsman Selesaikan 7.909 Laporan Sepanjang 2023
Selain itu, BMKG juga memperingatkan tentang risiko bahaya gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob) di sebagian besar wilayah pesisir Indonesia. Peringatan ini didasarkan pada laporan peringatan dini gelombang tinggi yang disampaikan melalui media sosial.
Dalam laporan tersebut, BMKG menyebutkan bahwa gelombang angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 10-35 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, terdapat pengaruh dari bibit siklon 91S dan 945 di Samudera Hindia.
Fenomena ini meningkatkan potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 – 4 meter di sebagian besar perairan Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.
Dengan adanya peringatan ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG serta mematuhi instruksi dari pihak berwenang setempat guna mengurangi risiko dampak dari cuaca ekstrem tersebut.***