KESEHATAN - Orang tua adalah garda terdepan dalam menjaga kesehatan dan perkembangan anak-anak mereka.
Salah satu hal penting yang harus dipahami oleh setiap orang tua adalah tentang stunting, kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan.
Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Marianus Mau Kuru, menekankan pentingnya mendeteksi risiko stunting sejak dini melalui kunjungan rutin ke Posyandu.
BACA JUGA:Kiat Sukses Menyusui saat Bekerja : 600cc ASI Perah Sehari, Apakah Mungkin ?
BACA JUGA:Anak dengan Diabetes Aman Kok Berpuasa : Tapi Harus Penuhi Syarat Tertentu !
Marianus mengingatkan bahwa orang tua harus membawa anak mereka ke Posyandu setidaknya dua kali setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus, untuk menimbang berat badan anak.
Hal ini penting karena pada usia 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak sangat pesat, mencapai hingga 80 persen, dan risiko stunting harus segera diidentifikasi dan ditangani sejak dini.
Jika stunting tidak ditangani pada rentang usia ini, dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak di masa depan.
BACA JUGA:Hindari Ancaman DBD dengan Herbal, Alternatif Selain Jambu Merah
Penimbangan anak di Posyandu harus dilakukan dengan standar yang baik dan akurat, menggunakan alat timbang antropometri dan tenaga kesehatan yang terlatih.
Ini penting untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko stunting, terutama bayi dengan berat lahir rendah (minimal 2500 gram).
Meskipun perkembangan anak dapat dilihat dari USG saat masa kandungan, pengukuran secara fisik tetap diperlukan untuk memastikan kondisi anak dengan akurat.
BACA JUGA:Berikut Tips Menghindari Asupan Kalori Berlebih dengan Menu Berbuka Puasa Selama Ramadan !
BACA JUGA:Rekomendasi Buah-buahan yang Baik Dikonsumsi saat Puasa, Apa Saja ?