Anak dengan Diabetes Aman Kok Berpuasa : Tapi Harus Penuhi Syarat Tertentu !
--
KESEHATAN - Puasa Ramadan merupakan ibadah yang sangat sakral bagi umat Islam di seluruh dunia.
Namun, bagi anak-anak yang menderita diabetes melitus tipe satu, menjalani puasa tidaklah semudah itu. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggarisbawahi bahwa anak-anak dengan diabetes melitus tipe satu dapat berpuasa asalkan mengikuti syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh dokter.
Dalam sebuah diskusi daring tentang puasa bagi anak dengan diabetes, yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Rabu, dr. Nur Rochmah, SpA, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, menjelaskan bahwa anak-anak dengan diabetes dapat berpuasa dengan penyesuaian dosis insulin yang tepat, namun hal ini harus dilakukan dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
BACA JUGA:Hindari Ancaman DBD dengan Herbal, Alternatif Selain Jambu Merah
"Anak-anak dengan diabetes dapat berpuasa dengan penyesuaian dosis insulin, dengan catatan kondisi anak dan keluarga yang merawatnya sudah sadar dan patuh terhadap terapi insulin yang dijalani," ungkapnya.
Dr. Nur menegaskan bahwa dosis insulin harus disesuaikan dengan asupan karbohidrat pada saat sahur dan berbuka. Setiap pasien memiliki kebutuhan insulin yang berbeda, oleh karena itu konsultasi dengan dokter yang merawatnya sangatlah penting.
"Pemberian insulin harus disesuaikan dengan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi saat sahur maupun berbuka. Pada saat pasien berpuasa, pemberian insulin pada siang hari dapat dihilangkan, namun diberikan kembali saat berbuka puasa," jelasnya.
BACA JUGA:Tak Hanya untuk Wanita: Menggali Manfaat Tersembunyi Buah Kiwi untuk Pria, Simak Manfaatnya
BACA JUGA:Rekomendasi Buah-buahan yang Baik Dikonsumsi saat Puasa, Apa Saja ?
Karena adanya perubahan dalam pemberian insulin, pola makan saat sahur dan berbuka puasa juga harus diubah. Dr. Nur menganjurkan agar pasien tetap melakukan sahur untuk memastikan tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang diperlukan.
"Sementara saat berbuka puasa, perilaku makan yang berlebihan sebaiknya dihindari. Kembali mengonsumsi makanan dalam jumlah besar setelah berpuasa sepanjang hari dapat berisiko bagi kesehatan," tambahnya.
Meskipun demikian, dr. Nur menegaskan bahwa selama bertahun-tahun praktiknya di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya, ia jarang menemukan masalah pada anak-anak dengan diabetes yang menjalani puasa, selama mereka mengikuti anjuran dari dokter.