1.492 Jiwa dan 343 Rumah di OKU Terdampak Banjir

Minggu 05 Oct 2025 - 19:09 WIB
Reporter : Eko
Editor : Yuli

Bupati juga mengapresiasi kerja cepat tim BPBD, relawan, dan aparat TNI-Polri dalam membantu warga terdampak.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk memperbaiki sistem drainase dan memetakan kembali daerah-daerah rawan banjir,” ujar Teddy dalam keterangan terpisah.

Dalam jangka panjang, Pemkab OKU berencana menata ulang sistem pengendalian banjir, termasuk membangun kolam retensi baru di sekitar Kelurahan Sekar Jaya dan memperdalam saluran air di Kelurahan Pasar Baru.

Pemerintah daerah juga akan memperkuat program edukasi kebencanaan kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi bencana yang datang mendadak.

Meskipun kondisi air mulai surut pada Minggu pagi, BPBD mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palembang telah memperkirakan bahwa curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan hingga pertengahan Oktober.

“Kami terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG. Jika hujan deras kembali turun, potensi genangan bisa muncul lagi karena kondisi tanah masih jenuh air,” ujar Januar.

BPBD juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor apabila melihat tanda-tanda kenaikan debit air, retakan tanah, atau arus sungai yang meluap.

Peringatan dini semacam ini diharapkan dapat meminimalisir risiko korban jiwa maupun kerusakan lebih parah.

Pasca-banjir, suasana gotong royong terlihat di berbagai wilayah terdampak.

Warga bersama aparat desa bahu-membahu membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa arus.

Sejumlah organisasi masyarakat dan relawan mahasiswa juga turun ke lokasi membawa bantuan logistik seperti air mineral, makanan siap saji, dan peralatan kebersihan.

“Bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan, termasuk dari perusahaan setempat dan kelompok masyarakat. Kami sangat berterima kasih atas kepedulian semua pihak,” tutur Januar.

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi pengingat bahwa fenomena alam tak bisa dihindari, tetapi dampaknya dapat diminimalkan dengan kesiapsiagaan, tata ruang yang baik, dan kesadaran bersama menjaga lingkungan.

Pemerintah, aparat, dan masyarakat kini bahu-membahu memastikan kehidupan kembali normal.

Sementara itu, BPBD terus menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem peringatan dini dan kesiapan tanggap darurat agar kejadian serupa tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar di masa mendatang.

Kategori :