“Stabilisasi harga ini menjadi bukti nyata bahwa sistem distribusi pangan nasional semakin membaik. Kami terus memantau perkembangan harga setiap hari melalui Panel Harga Pangan agar bisa segera melakukan intervensi bila diperlukan,” ujarnya.
Astawa juga menambahkan bahwa pemerintah berupaya menjaga keseimbangan harga agar tidak hanya berpihak pada konsumen, tetapi juga tetap menguntungkan bagi petani dan pelaku usaha kecil di sektor pangan.
Menjelang akhir tahun, Bapanas memproyeksikan harga pangan nasional relatif stabil meski ada potensi fluktuasi akibat cuaca ekstrem dan kenaikan permintaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Pemerintah telah menyiapkan skenario intervensi pasar, termasuk operasi pasar besar-besaran, apabila terjadi lonjakan harga mendadak pada komoditas strategis seperti beras, cabai, dan bawang.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog dan pemerintah daerah untuk memastikan pasokan tetap tersedia dan harga tidak melonjak,” kata Astawa.
Dengan tren harga yang mulai menurun pada Oktober ini, Bapanas berharap inflasi pangan bisa tetap terkendali di bawah 3 persen hingga akhir 2025.
Secara keseluruhan, laporan Bapanas pada Sabtu (4/10) menunjukkan bahwa sebagian besar harga pangan strategis di Indonesia mengalami penurunan.
Cabai rawit merah, bawang merah, beras, hingga minyak goreng dan telur kini berada pada level yang lebih stabil.
Kondisi ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi masyarakat sekaligus menjaga daya beli di tengah tekanan ekonomi global.
Dengan pasokan yang aman dan distribusi yang terjaga, Bapanas optimistis harga pangan nasional akan tetap stabil hingga penghujung tahun.