Yang membedakan sambal matah dengan sambal lainnya adalah sensasi rasa segar dan aromanya.
Irisan bawang merah yang tajam, serai yang harum, serta daun jeruk yang memberikan sentuhan citrus membuat sambal ini terasa ringan namun tetap menggigit.
Tambahan minyak panas berfungsi menyatukan cita rasa sekaligus menambah kelezatan.
Bagi pecinta pedas, sambal matah menjadi pelengkap yang sempurna untuk berbagai lauk, mulai dari ayam betutu, ikan bakar, sate lilit, hingga nasi campur Bali.
Bahkan, banyak orang kini menikmatinya bersama menu modern seperti ayam goreng crispy, bebek goreng, hingga steak.
Selain menggugah selera, sambal matah ternyata juga menyimpan manfaat kesehatan.
Beberapa bahan utamanya kaya akan nutrisi, seperti:
Cabai rawit: mengandung vitamin C tinggi yang baik untuk daya tahan tubuh serta zat capsaicin yang membantu melancarkan metabolisme.
Bawang merah: memiliki senyawa antioksidan dan antibakteri yang dapat meningkatkan imunitas.
Serai: dikenal bermanfaat untuk pencernaan, menurunkan kolesterol, serta memberikan efek relaksasi.
Jeruk limau: kaya vitamin C dan flavonoid yang baik untuk kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh.
Dengan mengonsumsi sambal matah dalam jumlah wajar, bukan hanya kenikmatan rasa yang didapat, tetapi juga manfaat kesehatan.
Saat ini, sambal matah semakin populer dan kerap dijadikan menu andalan di berbagai restoran, baik yang menyajikan masakan tradisional Bali maupun yang berkonsep fusion food.
Tidak jarang restoran modern mengombinasikan sambal matah dengan makanan barat seperti pasta, pizza, bahkan burger, untuk menciptakan sensasi unik.
Popularitasnya juga didukung oleh banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali dan membawa pengalaman kuliner ini ke negara asal mereka.
Tak sedikit food blogger dan chef internasional yang merekomendasikan sambal matah sebagai salah satu kuliner wajib coba dari Indonesia.