Sementara itu, dalam masakan Tiongkok, kacang mede sering ditumis bersama ayam, paprika dan saus khas yang memberikan kombinasi rasa manis, gurih dan sedikit pedas.
Tidak hanya itu, tren kuliner sehat juga membuat kacang mede semakin populer.
Banyak produsen makanan kini mengolah kacang mede menjadi cashew butter atau selai mede sebagai alternatif pengganti selai kacang tanah.
Teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis alami menjadikannya pilihan bagi mereka yang menghindari gula tambahan dan minyak berlebih.
BACA JUGA:Terasi : Bumbu Tradisional dengan Segudang Fungsi di Dapur Nusantara
BACA JUGA:Alpukat: Si Hijau Lembut dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh dan Kulit
Bahkan, susu nabati berbahan kacang mede kini mulai diminati sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang menjalani pola makan vegan atau intoleran laktosa.
Dari segi gizi, kacang mede kaya akan lemak sehat, protein serta berbagai mineral penting seperti magnesium, fosfor dan tembaga.
Kandungan lemak tak jenuhnya bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung sementara proteinnya membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.
Tak heran jika kacang mede juga menjadi pilihan tepat sebagai camilan sehat di sela aktivitas.
BACA JUGA:Terapi Myofungsional: Kunci Pertumbuhan Gigi Anak Rapi Sejak Usia Dini
BACA JUGA:Redakan Stres dan Kecemasan dengan Daun Damiana
Meski begitu, para ahli gizi mengingatkan agar konsumsi kacang mede tetap dalam batas wajar.
Kandungan kalorinya yang cukup tinggi membuatnya mudah menambah asupan energi, sehingga perlu diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
Dengan kelezatan dan manfaatnya, kacang mede tidak hanya sekadar camilan biasa.
Dari meja kudapan sederhana hingga sajian istimewa di restoran, kacang mede membuktikan diri sebagai bahan serbaguna yang selalu berhasil memikat lidah pecinta kuliner.
Ke depannya, inovasi olahan berbahan kacang mede diprediksi akan semakin berkembang, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan bergizi dan bercita rasa tinggi.*