UNIK, KORANPALPOS.COM - Indonesia setiap tahun merayakan Hari Kemerdekaan dengan penuh semangat dan keceriaan.
Salah satu tradisi yang tak pernah absen adalah menggelar berbagai perlombaan rakyat.
Di antara banyaknya lomba yang digelar, lomba kelereng menjadi salah satu yang paling ikonik dan digemari terutama oleh anak-anak.
Meski terlihat sederhana lomba ini memiliki nilai hiburan, kebersamaan bahkan pendidikan.
BACA JUGA:Asal Usul Burger : Dari Hidangan Sederhana Hingga Ikon Kuliner Dunia
BACA JUGA:Asal Usul Almond : Kacang Kaya Manfaat yang Sudah Dikenal Sejak Ribuan Tahun Lalu
Lomba kelereng biasanya dilakukan dengan cara membawa kelereng menggunakan sendok yang digigit di mulut lalu berjalan menuju garis finis tanpa menjatuhkan kelereng.
Pesertanya bisa anak-anak, remaja bahkan orang dewasa yang ingin bernostalgia.
Aturan utamanya sederhana adalah siapa yang paling cepat mencapai garis akhir tanpa menjatuhkan kelereng adalah pemenangnya.
Permainan ini memang terlihat mudah tetapi nyatanya membutuhkan keseimbangan, konsentrasi dan ketenangan.
BACA JUGA:Asal Usul Bubur Serintil : Kuliner Tradisional yang Mulai Langka dan Sarat Makna Budaya
BACA JUGA:Lomba Bakiak saat HUT RI : Susah-Susah Gampang!
Peserta harus mampu menahan keinginan untuk berlari terlalu cepat karena risiko kelereng jatuh sangat besar.
Di sinilah seni dari lomba kelereng menggabungkan kecepatan dan kehati-hatian.
Sejarah kelereng sendiri cukup panjang.
Dahulu, kelereng terbuat dari tanah liat yang dibentuk bulat dan dibakar kemudian berkembang menjadi kaca bening dengan motif berwarna di dalamnya.
BACA JUGA:Tinggal 13 Hari Lagi : Inilah Kumpulan Ide Kreatif untuk Lomba 17 Agustusan Tahun 2025
BACA JUGA:Popcorn dan Bioskop : Sejarah Camilan Legendaris yang Tak Terpisahkan